ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Satgas TPPU
Sumber :
  • antara

Hasil Kerja Satgas TPPU Dipertanyakan

Masa tugas Satuan Tugas Tindak Pidana Pencucian Uang (Satgas TPPU) yang dikomandani oleh Mahfud MD selesai akhir tahun 2023. Selama delapan bulan, Satgas TPPU telah melakukan supervisi atas laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), termasuk dugaan pencucian uang dengan nilai agregat Rp349 triliun.
Sabtu, 27 Januari 2024 - 04:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Masa tugas Satuan Tugas Tindak Pidana Pencucian Uang (Satgas TPPU) yang dikomandani oleh Mahfud MD selesai akhir tahun 2023. Selama delapan bulan, Satgas TPPU telah melakukan supervisi atas laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), termasuk dugaan pencucian uang dengan nilai agregat Rp349 triliun.

Namun, sejumlah pihak justru mempertanyakan kinerja Satgas TPPU yang dirasa belum optimal. Kurangnya transparansi dan lambannya penindakan hukum lebih lanjut atas pihak-pihak yang diduga terlibat dari sederet kasus itu, menjadi masalah yang segera dituntaskan.

Padahal dengan kewenangan supervisi yang dimiliki, seharusnya bisa menjadi cambuk untuk mempercepat penuntasan kasus.

"Kinerja dan capaian serta gunanya dibentuk Satgas TPPU harus dipertanyakan. Kenapa kasus-kasus korupsi PT Antam, jual beli emas dengan modus penyalahgunaan kewenangan/jabatan, tidak segera dituntaskan. Apalagi kerugian negara mencapai triliunan rupiah," ungkap Pakar TPPU Yenti Garnasih, saat dihubungi wartawan, Jumat  (26/1). 

Menurutnya, pencucian uang bukan kasus yang bisa dipandang sebelah mata, apalagi telah menyebabkan kerugian keuangan negara hingga triliunan rupiah. Terlebih, dirinya menegaskan, hal ini semakin berbahaya karena Indonesia sedang dalam tahun politik 

Baca Juga

"Kalau benar Satgas TPPU tidak bicara TPPU, tentu saja aneh dan harus dipertanggungjawabkan pada masyarakat secara tanggung gugat (check and balances). Masyarakat harus tahu apa saja hasil capaian pembentukan Satgas, jangan juga hanya sebagai kegiatan yang menghamburkan anggaran negara," tandasnya. 

Terkait dengan kasus importasi emas dengan dugaan kerugian uang negara sebesar Rp189 triliun, menjadi kasus yang harus segera diusut tuntas. Kerugian yan diderita negara, tegas Yenti, harus bisa dilacak dalam bentuk apapun, baik uang maupun aset di manapun berasa dan pada siapa saja yang terlibat.

"Kejahatan terkait komoditi emas, penyelundupan (kejahatan kepabeanan) itu begitu besar menimbulkan kerugian negara. Artinya hasil kejahatan itu mengalir entah ke mana, kepada siapa dan bermuara di siapa? Sudah sekian lama jadi pasti sudah terjadi TPPU," ungkapnya.

Dengan diterapkannya TPPU, maka seharusnya penyidikan sudah dalam dua tindak pidana sekaligus, yaitu korupsi dan TPPU, dan seharusnya tersangkanya bukan hanya terkait dengan Korupsi tapi juga TPPU, baik aktif yang mengalirkan hasil kejahatan maupun yang menerima hasil kejahatan," tutur Yenti.

Harus Tindaklanjuti

Desakan yang sama agar penegak hukum untuk segera mengusut kasus-kasus tersebut juga diutarakan oleh pakar hukum Universitas Muhammadiyah, Chairul Huda. Menurutnya, Satgas TPPU ini dibentuk karena kurangnya sinergi antara PPATK dengan institusi penegak hukum yang ada. 

"Dalam pemahaman saya, Satgas TPPU hanya menjembatani antara tugas PPATK dan penegak hukum, di mana terkesan banyak hasil pemeriksaan PPATK seperti tidak ditindaklanjuti oleh penegak hukum (Polisi, Kejaksaan atau KPK)," ujarnya.

Bahkan, dirinya menyebut kinerja penegak hukum buruk dalam merespon dan menindaklanjuti temuan-temuan PPATK. "Kinerjanya belum kelihatan dalam menindaklanjuti temuan PPATK ataupun satgas TPPU," ujar Huda.

Karenanya, dirinya berharap Kejaksaan dan bea cukai dapat menindaklanjuti kasus komoditi emas hingga tuntas agar ada kepastian hukum dan menutup celah tawar menawar. Terlebih saat ini di tahun Pemilu. 

"Jadi masalahnya bukan di Satgas TPPU, tetapi di APH yang lemah, boleh jadi kalau diproses mengenai kelompok tertentu," katanya.

Penegasan yang sama juga diutarakan mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan, di bawah supervisi satgas, seharusnya koordinasi dan tindaklanjuti penuntasan kasus lebih mudah dilakukan. Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.

"Tranksaki ini kan heboh diawal, jangan malah mandek diakhir, kan jadi lucu. Ini kan awalnya transaksi mencurigkaan trrmasuk diduga hasil kejahatan transaksi tidak wajar. Dari traksasi ini kan ditelusuri ada pidana atau apa. Pengalaman saya berhubungan PPTAK sudah ada hipotesis awal," ujarnya. 

Oleh karenanya, tinggal bagaimana aparat penegak hukum memiliki komitmen untuk mengusut tuntas kasus tersebut. 

"PPATK kan dari rekening sudah tau rekening siapa, kan sudah ketahuan. Dari situ sudah jelas bukan sumir, tinggal kemampuan penegak hukum ini jadi tantangan," kata Yudi.

Sebelumnya, Mahfud salah satu yang paling signifikan dari dugaan TPPU tersebut adalah kasus importasi emas dengan nilai transaksi mencurigakan sebesar Rp189 triliun. Menurutnya, pengusutan kasus tersebut mulai berjalan setelah pembentukan Satgas TPPU.

Penyelidikan ini mengungkap dugaan tindak pidana kepabeanan oleh penyidik dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan dugaan tindak pidana perpajakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Meski masa kerja telah berakhir, Mahfud membuka kemungkinan masa kerja Satgas itu diperpanjang. Ia mengatakan usul perpanjangan akan dibahas di rapat Komite Koordinasi Nasional Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU).

"Dulu mandatnya, satgas ini kan sampai Desember. Ini dalam kesimpulan rapat tadi, berakhir Desember, tetapi saya akan membawa ke rapat komite nasional lagi untuk diusulkan perpanjangan. Tetapi kalau tugas pokoknya memetakan berbagai masalah yang Rp349 bahwa itu emang ada, itu sudah selesai," katanya. (ebs)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Kisah Mualaf Pemain Filipina Christian Rontini, Bersyahadat Disaksikan Legenda Timnas Indonesia hingga Kini Kabarnya...

Kisah Mualaf Pemain Filipina Christian Rontini, Bersyahadat Disaksikan Legenda Timnas Indonesia hingga Kini Kabarnya...

Ini kabar terbaru bek andalan Timnas Filipina Christian Rontini sejak mualaf hingga sebagai menantu legenda Timnas Indonesia, Cristian Gonzales dari tahun 2023.
Mengerikan, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Jasad Sopir Taksi Online yang Dibunuh Penumpangnya di Kota Tangerang

Mengerikan, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Jasad Sopir Taksi Online yang Dibunuh Penumpangnya di Kota Tangerang

Kepolisian terus mendalami kasus pembunuhan terhadap seorang sopir taksi online berinisial MR (35) yang jasadnya dibuang ke aliran Sungai Cisadane kawasan Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (25/4/2025).
Bursa Transfer: Inter Milan Harus Siap Kecewa, Bintang Idamannya Bakal Sulit Didapat Karena Hal Ini

Bursa Transfer: Inter Milan Harus Siap Kecewa, Bintang Idamannya Bakal Sulit Didapat Karena Hal Ini

Mimpi Inter Milan untuk mendapatkan tambahan tenaga di lini tengah pada bursa transfer diprediksi bakal sulit terwujud, lantaran sang pemain incaran sudah dipatok harga tinggi.
Ulang Tahun Jangan Hanya Merayakan dengan Pesta, Segera Membaca Doa ini Agar Diberikan Umur Berkah

Ulang Tahun Jangan Hanya Merayakan dengan Pesta, Segera Membaca Doa ini Agar Diberikan Umur Berkah

Saat ulang tahun banyak orang yang merayakan dan bersuka cita dengan keluarga dan kerabat. Namun, jangan lupa untuk membaca doa ini agar diberi umur berkah
Tiba-tiba Tersulut Api Amarah karena Masalah dengan Seseorang, Tahan Rasa Marah dengan Membaca Doa ini

Tiba-tiba Tersulut Api Amarah karena Masalah dengan Seseorang, Tahan Rasa Marah dengan Membaca Doa ini

Bila seseorang mendapatkan masalah dengan seseorang, terkadang rasa emosi dan marah menguasai diri. Segeralah baca doa ini agar rasa marah mudah teredam.
Bursa Transfer: Nama Jay Idzes Menghilang, Ini Kriteria Khusus Bek Incaran Inter Milan Musim Panas Nanti

Bursa Transfer: Nama Jay Idzes Menghilang, Ini Kriteria Khusus Bek Incaran Inter Milan Musim Panas Nanti

Klub Liga Italia, Inter Milan dikabarkan tengah membidik bek serba bisa untuk memperkuat lini belakang mereka musim depan.

Trending

Kisah Mualaf Pemain Filipina Christian Rontini, Bersyahadat Disaksikan Legenda Timnas Indonesia hingga Kini Kabarnya...

Kisah Mualaf Pemain Filipina Christian Rontini, Bersyahadat Disaksikan Legenda Timnas Indonesia hingga Kini Kabarnya...

Ini kabar terbaru bek andalan Timnas Filipina Christian Rontini sejak mualaf hingga sebagai menantu legenda Timnas Indonesia, Cristian Gonzales dari tahun 2023.
Mengerikan, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Jasad Sopir Taksi Online yang Dibunuh Penumpangnya di Kota Tangerang

Mengerikan, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Jasad Sopir Taksi Online yang Dibunuh Penumpangnya di Kota Tangerang

Kepolisian terus mendalami kasus pembunuhan terhadap seorang sopir taksi online berinisial MR (35) yang jasadnya dibuang ke aliran Sungai Cisadane kawasan Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (25/4/2025).
Sekalipun Menang atas PSS Sleman, Persib Bandung Dipastikan Gagal Juara Liga 1 Gegara Keputusan PT LIB yang Untungkan Persebaya jika...

Sekalipun Menang atas PSS Sleman, Persib Bandung Dipastikan Gagal Juara Liga 1 Gegara Keputusan PT LIB yang Untungkan Persebaya jika...

Persib Bandung bisa gagal juara Liga 1 2024-2025 sekalipun menang atas PSS Sleman gegara keputusan PT LIB yang untungkan Persebaya Surabaya. 
Top 3 Sport: Ikon Baru V-League, Red Sparks Alami Kemunduran, Omongan Orang Penting Korea Soal Megawati Hangestri

Top 3 Sport: Ikon Baru V-League, Red Sparks Alami Kemunduran, Omongan Orang Penting Korea Soal Megawati Hangestri

Berikut merupakan artikel sport terpopuler di tvOnenews.com, Jumat (25/04/2025). Kabar soal kisah Megawati Hangestri selama di Red Sparks masih paling diminati.
Yang Ditunggu Jay Idzes dan Rizky Ridho Akhirnya Datang Juga, Como Bakal Rekrut Pemain Timnas Indonesia di Bursa Transfer?

Yang Ditunggu Jay Idzes dan Rizky Ridho Akhirnya Datang Juga, Como Bakal Rekrut Pemain Timnas Indonesia di Bursa Transfer?

Como membuka peluang untuk merekrut pemain Timnas Indonesia di bursa transfer 2025? Jay Idzes dan Rizky Ridho jadi kandidat kuat di kualifikasi Piala Dunia 2026
2 Mantan Pelatih Timnas Indonesia ini Sama-sama Belajar Agama Islam, Satunya Putuskan Mualaf

2 Mantan Pelatih Timnas Indonesia ini Sama-sama Belajar Agama Islam, Satunya Putuskan Mualaf

Namun, tak disangka hasil dari pemahaman tersebut, salah satu dari mereka memutuskan masuk Islam atau mualaf.
Tak Banyak yang Tahu, Selama ini Megawati Hangestri Selalu Ajukan Permintaan Setiap Red Sparks akan Bertanding, Katanya…

Tak Banyak yang Tahu, Selama ini Megawati Hangestri Selalu Ajukan Permintaan Setiap Red Sparks akan Bertanding, Katanya…

Pevoli berhijab, Megawati Hangestri membuat kejutan di Korea Selatan setelah memutuskan tidak memperpanjang kontrak bersama Red Sparks. Ternyata selama ini Mega selalu meminta...
Selengkapnya

Viral