Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini beredar pula foto beras Bulog ditempeli stiker paslon Capres-Cawapres 02, Prabowo-Gibran. Sontak hal itu menuai komentar netizen, hingga elite politik.
Satu di antaranya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang kehormatan, Komarudin Watubun yang mengomentari hal itu.
Komarudin katakan, hal itu sudah viral di mana-mana, bila itu benar dan tersebar di mana-mana, berarti masa pemilu hari ini adalah pemilu yang paling kacau sepajang sejarah Indonesia.
"Sudah tidak ada etika lagi dalam perjalanan pemilu kalau begitu, orang berpendidikan itu semua bicara, tetapi kepentingan apa yang dia inginkan tanpa peduli apa omongannya itu benar atau salah," kata Komarudin.
Disinggung Mensos tak lagi bisa membagikan bansos, bila dibagikan harus ada Presiden Jokowi. Dia sebutkan semua rakyat Indonesia tahu, dan semua informasi terbuka karena sudah zaman digital.
"Buat apa kalau ada jarum jatuh di istana, semua Indonesia tahu. dan jangan dipikir kita ini tidak tahu," pungkasnya.
Lanjutnya, dia katakan dia punya Satgas di seluruh Indonesia dan semua naruli mereka bergerak untuk memantau pergerakan di bawah.
"Satgas Cakra Buana itu di seluruh Indonesia. Nanti kita akan apel lagi sebelum pencoblosan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka suara soal heboh beras Bulog ditempeli stiker kampanye pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Stiker kampanye itu ditempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diproduksi Perum Bulog.
Bayu mengatakan beras SPHP sudah tersedia di mana-mana, jadi siapa saja bisa membelinya.
"Beras SPHP tersedia di mana-mana, di pasar-pasar, di minimarket. Siapa saja sangat mudah mendapatkan beras SPHP," ungkap kepada awak media, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya, ketika beras itu telah dipasarkan ke masyarakat, Bulog tak bisa lagi mengatur akan digunakan untuk apa beras tersebut.
Walaupun begitu, Bayu memastikan proses pengemasan yang dilakukan Bulog tidak memuat atribut politik apapun.
"Dari Bulog tidak ada atribut politik apapun," tuturnya.
Bayu menjelaskan Bulog memang banyak melalukan kerja sama dengan jaringan distributor hingga ritel modern. Hal itu dilakukan untuk mempercepat stabilisasi harga maupun stok beras. Karena itu, beras SPHP sangat mudah didapatkan.
Sebelumnya diberitakan, publik tengah diramaikan dengan unggahan foto yang menunjukkan stiker kampanye pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tertempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog.
Foto itu diunggah oleh Jhon Sitorus melalui akun X @Miduk17. Menurutnya, paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran melanggar aturan Pilpres dengan menggunakan beras Bulog untuk kampanye.
"Melanggar konstitusi sudah. Melanggar aturan debat sudah. Melanggar netralitas aparat sudah. Melanggar integritas sebagai pejabat sudah. Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga. Ya, kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabobro-Gibran," tulisnya dalam unggahannya.
Load more