"Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian. Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju walikota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door nya Mas Gibran saat maju Walikota Solo," sambungnya.
Gusma menuturkan dirinya tak akan membawa organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya dalam politik praktis dengan kepentingan mendukung salah satu paslon Pilpres 2024.
Gusma menjelaskan Pemuda Katolik punya ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024 antara lain mendukung kader sebagai penyelenggara atau pengawas Pemilu maupun yang tengah maju sebagai caleg pada sejumlah partai politik.
Load more