Ketua TKD AMIN Sebut-sebut Malaikat Jibril saat Kampanye, Haru: Itu Ungkapan Kisah dan Doa, Beda dengan Pernyataan Presiden soal Memihak dan Kampanye

Bandung, tvOnenews.com - Beredar video di media sosial yang menampilkan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Jawa Barat Haru Suandharu saat berkampanye di Bekasi beberapa waktu lalu.

Video itupun viral karena haru menyebutkan malaikat Jibril saat berorasi di atas panggung yang dipenuhi massa dari PKS saat mengkampanyekan Anies. 

Lewat orasinya itu, Haru tidak menyangka akan viral. Padahal menurutnya itu hanya orasi biasa yang merupakan sebuah ungkapan doa.

"Padahal itu hanya sebuah ungkapan doa jika Pak Anies dan Pak Muhaimin menang akan membawa perubahan. Tidak lebih dari itu,” kata Haru di Kantor DPW PKS Jabar, Sabtu (27/1/2024).

Lebih lanjut, Hari pun membandingkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal presiden boleh memihak dan kampanye. Tentu, kata dia, seharusnya itulah yang harus disoroti.

Semetara itu, mengenai komentar negatif dari warganet yang ditujukan kepada dirinya, Ketua DPW PKS yang juga ketua TKD AMIN Jabar itu tidak mempermasalahkan.

"Itu hanya mengajak berdoa untuk kemenangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024," ungkapnya.

Sebelumnya, Haru Suandharu mengajak seluruh relawan, simpatisan, kader dan masyarakat untuk terus mendoakan, mengkampanyekan dan memperjuangkan pasangan AMIN hingga dilantik menjadi presiden-wakil presiden 14 Februari 2024. 

Seruan tersebut disampaikan Haru dalam orasinya di kampanye akbar pertama AMIN di Jawa Barat pada Senin (21/1/2024) di Stadion Mini Cikarang Timur. 

"Apabila Allah mencintai seseorang, Dia memanggil Jibril. 'Sesungguhnya Allah mencintai si fulan (kata ganti orang) maka cintailah dia.' Sehingga Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil seluruh penghuni langit seraya berseru, 'Sesungguhnya Allah mencintai si fulan (kata ganti orang) maka cintailah dia.' Maka penghuni langit pun mencintainya sehingga orang tersebut diterima oleh penduduk bumi." (HR Al-Bukhari)," serunya. (cep/nsi)