Hingga pukul 19.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 97 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 6,8 sedangkan magnitudo terkecil 2,9.
Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores, dengan mekanisme pergerakan geser/mendatar (strike slip).
Meskipun pusat gempa ini terletak dekat jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Thrust) tetapi pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores. Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanisme geser/mendatar.
"Sumber gempa gempa Laut Flores ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengidentifikasi dan memetakannya guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia," katanya. (umm/ant)
Load more