Sleman, DIY - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Jogjakarta, menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pasien Covid-19 selama beberapa hari ke depan. Penutupan dilakukan karena ruang perawatan di RSUD Sleman telah terisi penuh.
" Saat ini, kapasitas ruang penanganan bagi pasien Covid-19 telah terisi hingga 95 persen. Bahkan, beberapa hari lalu sempat menututp layanan IGD bagi penanganan pasien Covid-19 karena kapasitas yang terbatas akibat adanya lonjakan kasus, " kata Direktur RSUD Sleman Cahya Purnama.
Ia menambahkan, pengelola Rumah sakit terus berupaya menambah kapasitas fasilitas pelayanan pasien Covid-19.
"Kami akan upayakan penambahan kapasitas, rencananya akan membuka satu bangsal unutk penanganan Covid-19. Namun hal tersbut tidak mudah karen harus mempertimbangkan tenaga kesehatan dan pendukung lainnya," Ujar Cahya Purnama.
Menurut dia, lonjakan kasus penularan Covid-19 juga mempengaruhi ketersedian tabung oksigen untuk penanganan pasien. Dalam kondisi normal, RSUD Sleman membutuhkan 40 tabung oksigen setiap harinya untuk mendukung perawatan pasien.
"Saat ini, rumah sakit membutuhkan 90 sampai 100 tabung oksigen dalam sehari. Kebutuhan oksigen dipenuhi dari hari ke hari. Artinya setiap hari kami mencari untuk ketersedian oksigen di RSUD Sleman. Secara umum ketersediaan mash mencukupi." tutur Cahya.
Load more