Bekasi, tvOnenews.com - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dihadang 'jawara' Bekasi, saat kunjungan ke acara 'Gibran Menyapa UMKM'.
Rombongan Gibran dan istrinya, Selvi Ananda sebelum memasuki Kafe Koma Junkyard disambut tradisi Palang Pintu khas Betawi di Bekasi, Jumat (2/2/2024).
Awalnya, Jawara Bekasi menantang Gibran soal maksud tujuannya ke acara tersebut.
"Ape hajatnye?" tanya sang jawara kepada Gibran.
Jawara yang mendampingi Gibran pun balik menyerang pertanyaan tersebut.
"Ente belum tau masuk Mas Gibran datang ke mari?" tanyanya kubu Gibran.
"Mana gue tahu, gue juga baru dateng. Daripada Mas Gibran datang, mending angkat kaki dari sini," tegas sang juara
"Abang nggak tahu ini siape?"sahut kubu Gibran
"Siape?"tantang jawara Bekasi.
"Wapres,"tambah kubu Gibran.
"Calon wapres? Balik!"perintah jawara Bekasi.
"Bang, ini Mas Gibran udeh dateng, udeh kepalang basah, ibarat nasi udah jadi bubur. Maksudnye, biar kata di Bekasi sini panji negare, setapak Mas Gibran enggak bakalan mau mundur," kata kubu Gibran.
Setelah proses tersebut, Gibran dan rombongan pun dipersilakan masuk untuk melihat pameran UMKM.
Adapun tantangan jawara Bekasi kepada Gibran tersebut ialah tradisi palang pintu khas Betawi.
Gibran dan rombongan pun disambut baik saat mendatangi acara usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bekasi.
Singgung satu putaran
Meski demikian, jawara kubu Gibran pun akhirnya mengeluarkan pantun andalan agar bisa masuk dalam acara.
"Mas Gibran mancing udang dapet gurame, guramenye dapet ikan sembilang. Mari kite dukung rame-rame 2024 wapresnye bakalan Mas Gibran," pantun kubu jawara Gibran.
"Anak kecil naek tronton, bawa muatan isinye duren. Semua wapres udeh ane tonton, Mas Gibran yang paling keren," lanjutnya.
Pantun itu dari kubu Gibran pun ditutup dengan singgungan menang satu putaran.
"Beli udang dapet ikan gurame, mancingnye jauh di pangandaran. Ayo kita dukung rame-rame, Insya Allah 2024 Mas Gibran masuk satu putaran," tutupnya.
Gibran bahas ruang terbuka hijau di IKN
Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka mengungkap masalah sejumlah kota besar di Indonesia yang belum bisa masuk ruang terbuka hijau (RTH).
Gibran lantas mengungkapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal menjadi kota dalam hutan, sehingga bisa memenuhi RTH.
Menurut Gibran, alasan Indonesia sulit memenuhi ruang terbuka hijau atau RTH, lantaran sejumlah lahan telah menjadi hunian masyarakat.
"Kayak Solo juga belum sebenernya, karena 90 persen sekarang tanahnya sudah jadi hunian," kata Gibran ketika menemui para pelaku UMKM di Koma Junkyard, Jalan Bambu Runcing, Bekasi, Jumat (2/2/2024).
Gibran menuturkan konsep IKN bakal fokus menjadikan ruang terbuka hijau.
Dia menyebut sejumlah wilayah bisa dimaksimalkan seperti konsep IKN.
"Ini memang jadi concern ke depan, sih. Itulah kenapa kemarin waktu perencanaan IKN ya, IKN kan jadi kota dalam hutan, memang ke depan penting sekali yang namanya ruang terbuka hijau," jelasnya.
Selain itu, Gibran menuturkan jika ruang terbuka hijau bisa diterapkan di sejumlah wilayah, hal tersebut bisa mengurangi bencana banjir.
Menurutnya, apabila setiap wilayah terus menggerus lahan dengan pemukiman, masalah bakal terus terjadi di Indonesia.
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," imbuhnya.
Menurut Gibran, RTH sangat diperkukan guna mengantisipasi bencana alam.
Oleh karena itu, dia mengaku anak muda diperlukan makin kreatif dan mencoba urban farming di lahan terbatas.
"Oke, ke depan memang ini perlu, kalau kota-kota yang sudah sudah terlanjur bangunan fisiknya banyak ya, memang perlu yang namanya ada urban farming, segala macam," katanya.
Dilabrak pemulung se-Indonesia
Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dilabrak pemulung se-Indonesia saat berkunjung ke Bekasi, Jawa Barat.
Perwakilan pemulung se-Indonesia mengungkap masalah selama di lapangan, yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah soal alat pelindung diri (APD).
"Kami berharap pemulung ini ada sesuatu bantuan di APD-nya. Saya berharap kami dapat bantuan itu, karena selama ini belum ada bantuan dari pemerintah," kata dia di acara Gimmick Nyampah Gibran di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).
Dari data perkumpulan pemulung se-Indonesia, mereka mampu mengumpulkan sampah hingga 500 ton per hari.
"Ada sekitar 4,7 juta pemulung di seluruh Indonesia. Di Bantargebang 6.300 pemulung, yang aktif di tempat pembuangan akhir (TPA) sekitar 2.500 pemulung," tambahnya.
Merespons hal tersebut, Gibran mengatakan pihaknya akan memperhatikan profesi pemulung di Indonesia.
Dia mengaku mendapat bisikan bahwa APD tersebut bisa diberikan kepada seluruh pemulung di Indonesia.
"Berarti sepatu boots, handglove, oh semua ya sampai bawah. Oh dibisikin, nanti kita bisa bantu APD-nya. Bisa," kata Gibran.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan akan menyerap masukan terkait permasalahan pemulung.
Gibran menyebut ke depannya akan lebih memperhatikan masalah pemulung.
"Nanti akan lebih kami perhatikan lagi tadi ada masukam dari ketuanya ya nati akan kami lebih perhatikan," ucapnya.(lpk)
Load more