Jakarta, tvOnenews.com - Setelah ramai dibincangkan soal Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesi Maju. Kini giliran Menkeu, Sri Mulyani diisukan mundur dari kabinet Jokowi.
Bahkan, dikabarkan hari ini, Jumat (2/2/2024) ia bakal bertemu Jokowi sendiri untuk bicara empat mata.
Sementara istana negara melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengungkapkan alasan Sri Mulyani akan bertemu empat mata dengan Jokowi di Istana.
Dikatakannya, bukan soal pengunduran diri, pertemuan Jokowi dan Sri Mulyani itu bermaksud untuk membahas soal kerjaan.
"Betul Ibu Menkeu diagendakan diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka untuk melaporkan hal-hal terkait pelaksanaan APBN 2024," ujar Ari di Jakarta, Jumat (2/2/2023).
Menurut Ari, pertemuan antara Jokowi dengan Sri Mulyani akan berlangsung pada Jumat sore.
Guna menangkis isu yang beredar, Ari menegaskan kalau Sri Mulyani tetap bekerja seperti biasa menjalankan tugas-tugas memimpin Kementerian Keuangan.
Bukan hanya Sri Mulyani, di hari yang sama Jokowi juga akan menerima Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif serta Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis.
- Ramai Diperbincangkan soal Pwngunduran Diri Menkeu
Sebelumnya ramai diperbincangkan soal isu mundurnya Sri Mulyani pertama kali diungkapkan oleh ekonom senior Faisal Basri dalam sebuah diskusi baru-baru ini.
Faisal bahkan mengatakan Sri Mulyani adalah menteri Jokowi yang paling siap mundur.
"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta.
Tak hanya itu, Faisal juga jelaskan, Sri Mulyani dan Prabowo juga kerap berbeda pendapat, terutama untuk masalah anggaran.
"Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya. (aag)
Load more