Jakarta, tvOnenews.com - Soal calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan akan membubarkan BUMN dan diganti koperasi, Timnas AMIN (Anies-Muhaimin) membantah keras.
Bantahan ini disampaikan Jubir Timnas AMIN Said Didu sebagai tanggapan atas komentar Menteri BUMN Erick Thohir. Said menyampaikannya melalui video di akun X miliknya pada Minggu (4/2/2024).
Dia pun menjelaskan awal mula konteks mencuatnya isu tersebut dikaitkan dengan AMIN.
Dia mengatakan pihaknya sempat mengundang pakar koperasi. Salah satu pakar dalam agenda itu melempar ide BUMN dimiliki oleh koperasi.
Jubir Timnas AMIN Said Didu. Dok: Tangkapan layar-tvOne
"Yang terjadi adalah tim AMIN mengundang pakar koperasi membahas tentang koperasi. Dan salah satu pakar koperasi Suroto yang menyatakan bahwa BUMN sebaiknya dimiliki oleh koperasi. Jadi sama sekali tidak pernah ada sikap pasangan AMIN untuk mengubah BUMN karena pasangan AMIN paham bahwa dasar hukum pembentukan BUMN adalah Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Itulah dasar pembentukan BUMN. Juga UU BUMN Nomor 19 Tahun 2003 dan UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003," kata Said.
"Nah, yang menyatakan bahwa perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki oleh negara itu baru dikatakan BUMN. Jadi adalah sangat naif apabila seorang menteri BUMN menyatakan bahwa BUMN dikuasai koperasi," sambungnya.
Said juga menuding pakar yang diundangnya itu membawa kepentingan politik karena dia menduga pakar tersebut sengaja menyampaikan pernyataan kontroversial.
"Dan isu ini digunakan lagi untuk kepentingan politik yang sama sekali kita tahu bahwa itu bukan isu dari AMIN. Kami curiga bahwa ahli koperasi yang bicara tersebut sebenarnya adalah selundupan untuk melakukan hal demikian untuk digoreng," terang dia.
Selain membuat video, Said juga membuat cuitan terkait hal ini.
“Hari ini Pak Menteri BUMN Erick Thohir membuat hoax seakan-akan pasangan AMIN ingin mengubah BUMN menjadi koperasi. Ini hoax murahan. Saya berharap Menteri BUMN berhenti gunakan BUMN sebagai alat politik pribadi karena BUMN itu milik rakyat bukan Badan Usaha Milik Nenek lho,” cuitnya.
Sebelumnya, Erick Thohir merespons pandangan soal diubahnya BUMN dan menggantinya menjadi koperasi.
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/2/2024). (nsi)
Load more