Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik sekaligus kritikus, Rocky Gerung memaparkan pandangannya soal debat terakhir Capres atau debat kelima, menguraikan masing-masing performa dari Calon Presiden.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu malam (4/2) di Jakarta Convention Center (JCC).
Debat ini juga merupakan debat terakhir yang dihelat KPU dari serangkaian debat Capres dan Cawapres.
ketiga Capres dalam gelaran debat kelima Capres. (tvOnenews/Julio Trisaputra)
Pada debat kelima, para calon presiden yang beradu gagasan. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Tema besar debat ke-5 ini meliputi kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi.
Pandangan Rocky Gerung soal masing-masing Capres
Rocky Gerung saat hadir di live nobar debat terakhir Capres bersama Hersubeno Arief dalam gelaran diskusi.
Rocky memberikan evaluasi dari hasil perdebatan para Capres, setelah rangkaian debat yang panjang dihelat oleh KPU.
"Debat terakhir ini pada closing statement, ketulusan ada pada Prabowo, yes Anda boleh hina. tetapi seseorang yang angkuh dan tiba-tiba menundukkan kepala, serius mengatakan serius saya minta maaf pada pak Anies, itu soalnya," ucap Rocky dilansir Youtube Hersubeno Point.
"Dia berupaya untuk satu putaran, tapi dia tahu publik menyoroti dia dalam dimensi emosi. Kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies. Ganjar keangkuhan," tutur Rocky.
Rocky menerangkan bahwa hal yang disampaikan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto adalah 'jangan pilih seseorang yang pernah membunuh, melanggar Hak Asasi Manusia,'.
Rocky Gerung.
Menurut Rocky, Ganjar tidak ada hak sedikit pun untuk berbicara soal hal di atas tentang Prabowo Subianto.
"Yang boleh bicara itu Gielbran di UGM, mahasiswa boleh bicara itu, apa hak Ganjar?" ungkapnya.
"Ganjar bagian dari orang yang mengelu-elukan Prabowo ketika Megawati mengangkat Prabowo jadi wakil presiden. Ini orang ini B*ang*sat dia tidak punya hak ucapkan itu. Dia bagian dari mengelu-elukan Prabowo yang diangkat 2009 sebagai wakil presiden, artinya dia berbohong pada partainya tuh," pungkasnya.
Rocky mengatakan bahwa kita mau menguji orang / Capres pada saat-saat terakhir.
"Mustinya Ganjar bilang, terima kasih, selesai. Saya tidak akan komentari soal HAM, biarkan mahasiswa dan guru-guru besar yang komentari," ujarnya.
"Dia menunggangi kemarahan publik, padahal dia nggak ngerti, dia pelaku pelanggaran HAM di Wadas, Kendeng, kita musti fair bilang itu tuh, saya gak ada peduli Capres, saya peduli dengan dimensi kemanusiaan dari bangsa ini," imbuhnya.
Permintaan maaf Prabowo
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto meminta maaf kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Hal itu Prabowo sampaikan dalam closing statement debat capres terakhir Pilpres 2024 yang digelar di di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024) malam.
Setelah melaksanakan kampanye selama beberapa minggu dengan dibumbui drama saling serang, Prabowo menegaskan hal itu semata ketiga paslon menginginkan yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
"Atas nama Prabowo-Gibran dan tim minta maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar seandainya ada kata-kata yang kurang berkenan. Kami juga mohon maaf ke KPU kalau ada kata yang kurang pas," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan yang paling penting dalam proses ini adalah tetap terjaganya kerukunan dengan semua kalangan, terutama kerukunan dengan pemimpin-pemimpin Indonesia.
"Saya tetap menganggap Pak Anies dan Pak Ganjar saudara saya," ujar Prabowo.
Apabila Prabowo-Gibran menang dalam kontestasi Pilpres 2024 ini, mereka ingin menjadi Presiden dan Wakil Presiden bagi rakyat Indonesia.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia termasuk yang tidak memilih dan tidak percaya dengan saya. Kami bertekad menghilangkan kelaparan dan kemiskinan di Indonesia. Kami berjuang untuk menghilangkan korupsi, kami berjuang untuk menciptakan perdamaian Indonesia," tuturnya.
Terakhir Prabowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemimpin-pemimpin Indonesia sebelumnya, semua Presiden Indonesia, yakni Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi.
"Musuh kita adalah kemiskinan dan kelaparan, kesulitan rakyat. Kita membangun bangsa kita adil makmur untuk semua," pungkasnya. (muu/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more