Tiga hal yang menjadi faktor penurunan pendukung dari paslon 03 di Jatim menurut Hanta Yuda yaitu Jokowi, migrasi dan fusi.
“Faktor Jokowi itu yang menyebabkan paling tidak ada perubahan yang signifikan yaitu begitu cawapresnya ditetapkan adalah Mas Gibran, faktor kedua migrasi pemilih Mas Ganjar itu migrasi besar-besaran ke Prabowo-Gibran, pemilih NU juga sekarang 80% yang terasosiasi NU di Jawa Timur itu 60%nya ke Prabowo-Gibran, pemilih Pak Jokowi,” jelasnya.
Faktor ketiga ini sebagai fusi (penggabungan) akumulasi dimana pendukung Jokowi terpecah karena bergabung basis-basis PDI Perjuangan (PDIP).
Lalu jika tidak memenangkan Jatim, apakah tidak akan menang secara nasional?
Menurut Muhtadi, Jatim adalah provinsi kunci yang menentukan pemenang Pilprees secara nasional, hal itu mengacu pada pengalaman Pilpres pertama.
“Pilpres pertama kali dilakukan secara langsung 2004 sampai 2019 jadi, tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur,” ujarnya.
“Jadi capres seperti Pak Jokowi misalnya kalah dua kali di Jawa Barat tetapi secara nasional masih bisa menang karena di Jawa Timur dan juga Jawa Tengah beliau Menang telak. Demikian juga zaman Pak SBY dua kali sejak 2004 dan 2009 unggul secara nasional dengan mengantongi kemenangan di Jawa Timur,” tambahnya. (mg1/muu)
Load more