Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8 persen.
Angka itu masih sedikit rendah dibandingkan rata-rata nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
Sementara, angka stunting di Kabupaten Grobogan sebesar 19,3 persen, sedangkan pemerintah menargetkan angka stunting secara nasional di tahun 2024 turun menjadi 14 persen.
Kemudian, persentase kemiskinan ekstrem berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 di Kabupaten Grobogan sebesar 2,29 persen, berada di atas Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,97 persen dan nasional sebesar 2,04 persen.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wurwanto yang turut mendampingi Hasto juga menyebutkan bahwa fokus mencegah stunting mesti dilakukan di bawah usia dua tahun dan di 1.000 HPK, dan penanganan stunting ini harus dilakukan dari hulu melalui perencanaan pernikahan.
"Untuk itu, menikah harus direncanakan. Segala sesuatu harus direncanakan dengan baik, agar keluarga berkualitas," ujarnya.(ant/muu)
Load more