Jakarta, tvOnenews.com - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan pernyataannya yang menyinggung Presiden Jokowi di debat terakhir capres lalu hanya sebuah pengingat.
Hal itu diklarifikasi kembali oleh Ganjar dalam podcast ‘Speak Up’ milik mantan Ketua KPK Abraham Samad.
“Itu yang disampaikan Pak Jokowi ya. Saya sebenarnya mengutip saja. Maksud saya gini Pak Abraham, agar kita tidak pendek ingatan. Kita jangan mudah lupa. Jangan amnesia dan ada fakta, ada jejak digital,” jelas Ganjar, Jumat (9/2/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu merujuk pada salah satu filosofi Jawa, bahwa setiap orang seharusnya berbuat sesuai perkataan dan pikirannya.
“Agar minimal diri kita sendiri ingat, pikiran, perkataan dan perbuatan kita sama. Kalau bahasa orang tua kampung kami, ya jangan sore esok dele, sore tempe malamnya apa Pak? Tempe bosok. Jangan sampai begitu,” tuturnya.
Politikus PDIP itu lantas mengingatkan kembali agar memilih pemimpin yang mempunyai integritas dan komitmen terhadap demokrasi.
Hal itu sesuai dengan ucapan Jokowi yang pernah mengatakan bahwa penting tidak memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak pelangaran HAM, otoriter, hingga korupsi.
“Saya hanya mengingatkan dan saya meng-quote bahwa pernah loh suatu ketika Presiden Jokowi dalam debat capres 2019 menyoroti pentingnya menghindari calon pemimpin yang memiliki rekam jejak pelanggaran HAM, tindakan otoriter, kekerasan, atau korupsi,” ungkap Ganjar
“Sebaiknya memilih pemimpin yang memiliki integritas, komitmen terhadap demokrasi,” tandas dia.(saa/lkf)
Load more