"Terbukti bermenit-menit, dari total rekaman 2 jam 1 menit, Dante ditenggelamkan berulang kali, namun tidak ada respon kegentingan dari pihak kolam renang untuk menolong Dante," sambungnya.
Tak hanya itu, Reza pun mengimbau agar ruang yang terpantau kamera CCTV dapat ditopang dengan subsistem keamanan lainnya.
Pasalnya, rata-rata peletakkan kamera CCTV yang biasa disembunyikan tak menghalangi pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya seperti pada kasus Yudha Arfandi saat menghabisi nyawa Dante.
"Kelemahan itulah yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka pelaku. Dia tidak melihat ada CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya," kata Reza.
"Tersangka menyimpulkan demikiian setelah beberapa kali mempelajari lokasi. Jika benar begitu, inilah pertanda adanya perencanaan dibalik dugaan pembunuhan terhadap Dante," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, rekaman CCTV detik-detik aksi pembunuhan berencana terhadap Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara tersebar luas pada sejumlah akun media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang juga diterima tim tvOnenews.com melalui pesan berantai aplikasi WhatsApp terlihat aksi sadis Yudha Arfandi sosok pelaku pembunuhan sekaligus kekasih hati dari Tamaran Tyasmara menghabisi nyawa Dante.
Load more