Alih-alih mengungkap kronologi kemarahan Ketua KPU Kota Batam, Indrawan malah meminta maaf kepada publik atas peristiwa tersebut.
Indrawan menyebut peristiwa di gudang logistik pemilu tersebut merupakan dinamika kerja untuk mempersiapkan Pemilu 2024.
"Kerja dinamika di gudang itu kan luar biasa ya. Lelahnya, mereka bekerja mulai dari pagi sampai dini hari. Istirahat sebentar sambung lagi dalam rangka mengejar logistik H-1 harus siap di TPS," katanya.
Menurutnya yang terjadi di gudang logistik tersebut merupakan hal spontanitas, karena jelang pemungutan suara hingga tensi kerja menjadi tinggi.
"Batam ini kan (memiliki) beban 60 persen, baik itu pemilihnya, baik itu logistiknya, baik itu penyelenggaranya sampai KPPS nya," ungkapnya.
Untuk menindaklanjuti peristiwa ini, KPU Kepulauan Riau akan melakukan pembinaan dan meneruskan hasil klarifikasi Mawardi ke KPU Kepulauan Riau.(muu)
Load more