Jakarta, tvOnenews.com - Tirta Mandhira Hudhi atau Dokter Tirta komentari film dokumenter Dirty Vote yang tengah viral di media sosial.
Film dokumenter Dirty Vote tengah menjadi perbincangan publik hingga trending di media sosial.
Film berdurasi hampir dua jam itu menampilkan tiga ahli hukum tata negara yang menjabarkan dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.
Ditayangkan secara gratis di platform YouTube membuat masifnya penonton menyaksikan film dokumenter tersebut.
Doter Tirta membuat cuitan di akun X pribadinya terkait film Dirty Vote. Khususnya Tirta menyoroti respons salah satu timses pasangan calon capres-cawapres yang buru-buru menggelar jumpa pers untuk menyikapi film tersebut.
"Tim 02 terlalu cepat buat press release," tulis Dokter Tirta dalam akun X pribadinya, Minggu (11/2/2024).
Padalah menurutnya, film Dirty Vote tidak terlalu menjaring atensi penonton di media sosial.
Bahkan menurut Dokter Tirta film Dirty Vote tidak ditujukkan ke dugaan pelanggaran salah satu paslon saja.
"Aslinya, film Dirty Vote ini tadi view di YouTube emang naik, tapi lambat. Begitu 02 press release, jumlah view filmnya justru bisa berpotensi meroket dan banyak yang mencari di Google atau medsos lainnya," ungkap Dokter Tirta.
Dokter Tirta mengaku kaget saat mengetahui film Dirty Vote langusng mendapat reaksi keras dari salah satu paslon.
Ia mengaku heran dengan sikap buru-buru mereka dalam menyikapi potensi masalah yang dapat mempengaruhi elektabilitas.
"Biasanya kalau manajemen krisis gini, pasti dihold dulu satu sampai dua hari buat evaluasi dan nalisa bantahan. Ini cuma selisih hitungan jam trailer film tayang," tambahnya.
Tirta menyayangkan sikap tim Prabowo-Gibran atas kemunculan film Dirty Vote tersebut. Cara bersikap TKN Prabowo-Gibran menurutnya, malah berpotensi membuat elektabilitas mereka anjlok.
"Gegara TKN 02 press release, pemilih 02 sendiri juga bisa nonton sampai selesai. Yang belum yakin banget, malah bisa ragu milih loh abis nonton," kata Tirta.
Tirta bahkan menyarankan TKN Prabowo-Gibran yang buru-buru klarifikasi untuk ke depannya lebih bersabar dalam mengambil tindakan atas timbulnya suatu masalah.
"Kalau aku yang jadi timnya, aku akan sarankan press release dilakukan habis 14 Februari," pungkasnya.(muu)
Load more