Ia jelaskan, Dirty Vote menjadi tontonan di masa tenang pemilu, dan berharap dapat mengedukasi publik.
"Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tapi hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara," pungkasnya.
Selain itu, ada sebanyak 20 lembaga yang terlibat dalam pembuatan film tersebut, di antaranya adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, LBH Pers, YLBHI dan lainnya.
Bahkan untuk diketahui, sejak berita ini ditayangkan, film dokumenter Dirty Vote sudah 1,9 juta kali ditonton. (aag)
Load more