LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti dalam film dokumenter Dirty Vote mengungkap fakta-fakta keberpihakan Presiden Jokowi ke salah satu Capres (Calon Presiden) di Pemilu 2023, Senin (12/2/2024).
Sumber :
  • Tangkapan layar

Dirty Vote, Bivitri Susanti Soroti Fakta Keberpihakan Presiden Jokowi ke Salah Satu Capres, Beberkan Hal Mencengangkan ..

Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti dalam film dokumenter Dirty Vote mengungkap fakta keberpihakan Presiden Jokowi ke salah satu Capres (Calon Presiden).

Senin, 12 Februari 2024 - 12:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti dalam film dokumenter Dirty Vote mengungkap fakta-fakta keberpihakan Presiden Jokowi ke salah satu Capres (Calon Presiden) di Pemilu 2024, Senin (12/2/2024).

Film dokumenter 'Dirty Vote' menguak beberapa fakta kecurangan Pemilu 2024 yang dijelaskan secara rinci menggunakan data oleh tiga pakar hukum tata negara.

Tiga pakar hukum tata negara itu di antaranya Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.


Tangkapan Layar - Dokumenter Dirty Vote. (twitter (X)

1. Bivitri Susanti: Dosen STH Jentera, Harvard Kennedy fellow. 

Baca Juga :

2. Zaenal Arifin Mochtar: Dosen UGM, Direktur PUKAT UGM.

3. Feri Amsari: Dosen Unand, Direktur PUSAKO Unand. 

Ketiganya menjelaskan secara detail bagaimana instrumen negara telah digunakan untuk tujuan memenangkan pasangan calon Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024.

Film dokumenter yang mulai ditayangkan pada hari Minggu (11/2/2024) telah ditonton sebanyak lebih dari 3 juta kali.

"Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi," begitulah keterangan resmi terkait peluncuran dokumenter tersebut, Minggu (11/2/2024). 

"Penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang demi mempertahankan status quo. Bentuk-bentuk kecurangannya diurai dengan analisa hukum tata negara," lanjut dari keterangan resmi film tersebut. 

Bivitri Susanti menjelaskan, Dirty Vote merupakan sebuah film dan rekaman sejarah betapa rusaknya demokrasi yang sudah terjadi di Indonesia.

Menurutnya bahwa Dirty Vote bercerita tentang dua hal, pertama tentang demokrasi yang tidak bisa dimaknai sebatas terlaksananya Pemilu.

"Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi," ungkapnya. 


Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti.

Kemudian, kedua menceritakan soal kekuasaan yang disalahgunakan, karena nepotisme yang haram hukumnya dalam negara hukum yang demokratis.  

Maka dari itu, ia tegaskan, pentingnya sikap publik dalam merespons praktik kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Soroti keberpihakan Presiden Jokowi ke salah satu Capres

Dalam pemaparannya, Bivitri Susanti menilai bahwa Presiden Jokowi secara terang-terangan berpihak ke salah satu Capres.

"Apakah presiden harus netral?"

"Ya tentu harus, dia harus netral dalam perilakunya, dia boleh mendukung makhluk politik, tentu saja presiden makhluk politik, dia pasti punya keberpihakan," tuturnya dalam film dokumenter Dirty Vote.

"Tapi simpan saja keberpihakan itu di kepalanya sampai nanti dia mencoblos di TPS, tapi berkampanye, beda dengan netral," paparnya.

Dosen STH Jentera itu mengungkap soal apakah boleh atau tidak Presiden berkampanye.

1. Boleh berkampanye.

2. Asal diikutsertakan dalam kampanye - pasal 281

3. Atau jika dia petahana yang mencalonkan lagi - Pasal 299 ayat (1)

4. Terdaftar sebagai tim kampanye - Pasa 299 ayat (3).

Selain itu, Presiden boleh berkampanye dengan rincian syarat yang ketat menurut Bivitri Susanti.

Pertama, dia harus mengajukan cuti di luar tanggungan negara.

Kedua, tidak pakai fasilitas negara (kecuali pengamanan).

Ketiga, memperhatikan tugas negara dan pemerintahan.

Keempat, semuanya pejabat negara, menteri, apalagi Presiden dilarang melakukan tindakan yang merugikan atau menguntungkan salah satu paslon.

Namun pada prakteknya di lapangan, banyak temuan-temuan Presiden ikut andil dalam kampanye salah satu Capres, yakni pasangan Capres - Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam baliho, terdapat foto Presiden Jokowi di latar belakang Prabowo-Gibran, dengan tulisan 'Penerus Presiden Jokowi'.

Muka Jokowi terpampang di Baliho Prabowo-Gibran, ada Simbol 2 jari. (tvOne/Gani Siregar)

Lalu ada poster, lagi-lagi ada foto Presiden Jokowi bersanding dengan dua putranya, Gibran dan Kaesang Pangarep, dengan tajuk 'Konsolidasi Akbar PSI dan Relawan Jokowi'.

Kemudian, pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto yang secara sengaja di publik tampak makan bakso bareng di Magelang.

Foto kebersamaan Jokowi dengan para menteri sekaligus Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

"Berbagai acara, di mana Presiden secara aktif dan juga dalam posisinya yang tidak cuti melakukan pertemuan-pertemuan dengan menteri-menteri yang duduk dalam koalisi Paslon tertentu," papar Bivitri.

"Perbandingannya adalah mengapa menteri-menteri lainnya yang tidak tergabung dalam Paslon tertentu itu, tidak mendapat perlakuan yang sama," tuturnya.


Jokowi dan Prabowo makin mesra usai makan Bakso di Magelang. (tvOnenews/Langgeng)

Terlebih lagi, terdapat satu foto yang sempat bikin heboh publik saat itu, Presiden Jokowi secara terbuka bilang Presiden boleh kampanye ketika berdiri di samping Prabowo.

"Presiden berdiri di samping menterinya yang menjadi calon presiden, dan berada di fasilitas negara yaitu lapangan angkatan udara, di depan alutsista juga, ia menyatakan secara tegas bahwa Presiden boleh berkampanye," tutur Bivitri Susanti.

Tak hanya itu, masih berbicara soal fasilitas negara, di mana mobil kepresidenan digunakan untuk mengacungkan tanda dukungan, hal itu dilakukan oleh Iriana Jokowi. (aag/ind/amr)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Detik-detik Megawati Hangestri Terkapar dan Menangis usai Hentikan Rekor Buruk Red Sparks di Liga Voli Korea 2024-2025

Detik-detik Megawati Hangestri Terkapar dan Menangis usai Hentikan Rekor Buruk Red Sparks di Liga Voli Korea 2024-2025

Megawati Hangestri kembali menangis sampai terkapar usai berhasil menghentikan rekor buruk Red Sparks setelah mengalahkan GS Caltex di Liga Voli Korea 2024-2025
Bertemu Presiden UEA, Prabowo: Terima Kasih Atas Kerja Sama RS Lapangan di Gaza

Bertemu Presiden UEA, Prabowo: Terima Kasih Atas Kerja Sama RS Lapangan di Gaza

Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) atas kerja sama terkait rumah sakit lapangan di Rafah dan Gaza, Palestina.
Buntut Polisi Dor AKP Ulil, DPR Desak Kapolri Evaluasi Penggunaan Senjata Api

Buntut Polisi Dor AKP Ulil, DPR Desak Kapolri Evaluasi Penggunaan Senjata Api

Buntut insiden oknum polisi AKP Dadang dor Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil pada Jumat (24/11/2024).
Sambut Kunjungan Prabowo, MBZ: Saya Bangga dengan Hubungan Ini, InsyaAllah Semakin Membaik dan Berkembang

Sambut Kunjungan Prabowo, MBZ: Saya Bangga dengan Hubungan Ini, InsyaAllah Semakin Membaik dan Berkembang

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengajak Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia.
Mencuat, Fakta-fakta Terbaru Kasus AKP Dadang Dor AKP Ulil, Mulai soal Borgol hingga Tambang Ilegal

Mencuat, Fakta-fakta Terbaru Kasus AKP Dadang Dor AKP Ulil, Mulai soal Borgol hingga Tambang Ilegal

Kematian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil begitu menyita perhatian publik hingga para elite politik dan tokoh Indonesia.
Pemerintah Gaspol Bangun Infrastruktur hingga Habiskan Anggaran Rp282,9 Triliun di 2024, Apa Hasilnya?

Pemerintah Gaspol Bangun Infrastruktur hingga Habiskan Anggaran Rp282,9 Triliun di 2024, Apa Hasilnya?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan realisasi anggaran pembangunan infrastruktur mulai Januari hingga 31 Oktober 2024 mencapai Rp282,9 triliun.
Trending
Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Baru-baru ini kembali terjadi kasus polisi tembak polisi yang menggemparkan. Kali ini kasus tersebut terjadi di Solok, Sumatera Barat.
Resmi Jadi Musuh, Sahabat Shin Tae-yong yang Putuskan Mualaf Langsung Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Resmi Jadi Musuh, Sahabat Shin Tae-yong yang Putuskan Mualaf Langsung Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Sahabat Shin Tae-yong yang memutuskan untuk menjadi mualaf, Lee Woon-jae langsung menebar ancaman serius setelah resmi menjadi musuh Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024.
Jika Tak Kuat Bangun Jam 3 Pagi untuk Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Kerjakan Dua Shalat Sunnah ini Sebelum...

Jika Tak Kuat Bangun Jam 3 Pagi untuk Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Kerjakan Dua Shalat Sunnah ini Sebelum...

Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan solusi terhadap orang mukmin tidak kuat shalat Tahajud harus bangun tidur jam 3 pagi bisa isi dua ibadah shalat sunnah ini.
Mantan Kabareskrim Dengan Tegas Sebut AKP Dadang Iskandar dengan Sengaja 'Bidik' Kepala AKP Ulil, Katanya.....

Mantan Kabareskrim Dengan Tegas Sebut AKP Dadang Iskandar dengan Sengaja 'Bidik' Kepala AKP Ulil, Katanya.....

Mantan Kabareskrim Polri Tahun 2009-2011 Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi mengatakan AKP Dadang Iskandar diduga sengaja berniat membunuh AKP Ryanto Ulil Anshar.
Jangan Kaget Jika Rezeki Tiba-tiba Mengalir Deras, Kata Ustaz Adi Hidayat Karena Sedekah Kepada …

Jangan Kaget Jika Rezeki Tiba-tiba Mengalir Deras, Kata Ustaz Adi Hidayat Karena Sedekah Kepada …

Sedekah adalah amalan terkuat. Namun Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, di antara sekian banyak orang yang bisa diberikan sedekah, ada yang utama untuk diberikan.
Bisa Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia, Penyerang Keturunan Ini Disebut Mirip dengan Arjen Robben oleh Eks Pemain Belanda

Bisa Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia, Penyerang Keturunan Ini Disebut Mirip dengan Arjen Robben oleh Eks Pemain Belanda

Salah seorang penyerang keturunan yang bisa dinaturalisasi oleh PSSI untuk membela Timnas Indonesia disebut mirip dengan Arjen Robben oleh eks pemain Belanda.
Terungkap Pengakuan AKP Ulil Ryanto kepada Keluarganya Sebelum Tewas Jadi Korban Polisi Tembak Polisi, Keluarga Makin Curiga...

Terungkap Pengakuan AKP Ulil Ryanto kepada Keluarganya Sebelum Tewas Jadi Korban Polisi Tembak Polisi, Keluarga Makin Curiga...

Kematian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto menyisakan luka mendalam bagi keluarga. Terungkap satu bulan yang lalu, pria 34 tahun itu bilang..
Selengkapnya
Viral