Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menaggap berlebihan jika ada narasi soal pengamat militer Connie Bakrie nyatakan perang kepada Ketua TKN Rosan Roeslani.
Menurut dia, pihaknya tidak akan menanggapi hal-hal dengan narasi perang, karena sesama bangsa Indonesia.
"Kalau ada diksi mengatakan perang itu seakan-akan ada kawan, lawan, dan musuh. Kami nggak pernah menganggap sesama bangsa Indonesia itu musuh," kata Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
"Saya rasa diksi tentang menyarakan diri perang, yaitu berlebihan," tegasnya.
Namun, Nusron menjelaskan pihaknya bersama Rosan siap melayani pembuktian apa pun soal polemik yang terjadi.
Dia merasa tidak akan ada perang selama berada di jalur hukum.
"Kalau ngajak ingin pembuktian dan argumentasi secara serius, ya, ayo kita layani dan kita jabani secara bersama-sama. Namun, itu pun kami tidak menganggap bahwa kita sedang dalam posisi perang," tambahnya.
Selain itu, Nusron menganggap pihaknya akan serius menanggapi fitnah yang berlebihan kepada Paslon 02 Prabowo-Gibran.
Dia mengaku TKN siap menjalani prosedur hukum bilamana kasus tersebut terus berkepanjangan.
"Kalau ada fitnah yang menjurus berlebihan, saya kira ya kita juga ada prosedurnya, yaitu masalah hukum," imbuhnya.
Rosan laporkan Connie Bakrie ke Bareskrim Polri
Kuasa hukum Rosan Roeslani, Otto Hasibuan membenarkan bahwa telah melaporkan Connie Bakrie ke Bareskrim Polri.
Menurut Otto, laporan tersebut telah diterima pihak kepolisian, Senin (12/2/2024).
"Sudah dilaporkan Senin (12/2) kemarin, diterima. Kemarin itu, legal standingnya dia (Rosan) sebagai pribadi saja," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (13/2/2024).
"Adanya ucapan, dugaan pidana dan pencemaran nama baik terhadap pak Rosan dengan kata-kata yang ada di dalam video," jelasnya.
Selain itu, Otto menuturkan kliennya itu merasa dicatut Connie terkait pernyataannya yang menyebut Prabowo Subianto hanya bakal menjabat presiden selama dua tahun.
"Dia (Connie) mengatakan bahwa Rosan menyebut Pak Prabowo itu hanya dua tahun, kemudian nanti akan diikuti oleh Gibran tiga tahun. Pak Rosan dituduh menyatakan seperti itu," jelasnya.
Atas perbuatannya, Otto mengatakan kliennya melaporkan Connie karena diduga telah melanggar Pasal 45 Undang-Undang ITE Juncto Pasal 27 tentang Pencemaran Nama Baik.
Polemik ucapan Connie Bakrie
Sebelumnya, Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie membocorkan skenario Presiden Joko Widodo (Jokowi) bila Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden.
Dalam skenario itu, Connie menyebut Prabowo hanya akan menjabat 2 tahun bila terpilih menjadi Presiden dan langsung diganti putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Skenario itu disampaikan Connie saat mengisi sebuah forum diskusi. Rekaman cuplikan peryaataan Connie viral di media sosial.
Saat dikonfirmasi, Connie membenarkan skenario tersebut.
"Saya sampaikan sesuai apa yang saya sampaikan dari diskusi saya saat bertemu HE Rosan," ujar Connie, Minggu (11/4/2024).
Dalam cuplikan video itu, Connie membeberkan skenario itu bermula ketika dirinya diminta bertemu Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani di tengah dinamika politik Pilpres 2024.
Saat itu, Rosan menawarkan dirinya untuk bergabung ke timses pasangan nomor urut 02.
"Pak Rosan meminta saya bergabung di 02. Saya sampaikan Pak Rosan, kenapa saya mesti gabung ke 02, saya ini akademisi, saya ada di mana-mana. Toh, saya bantu Pak Prabowo, minta apa? Untuk bikin roadmap pertahanan kalau saya ada di tim itu?" kata Connie yang dikutip dari cuplikan video.
Saat itu, Rosan meminta dirinya bergabung ke TKN Prabowo-Gibran. Lantas, Connie bertanya berapa lama masa jabatan Prabowo bila terpilih menjadi Presiden ke-8 RI.
"Ini yang sampaikan Pak Rosan loh, mantan dubes kita di Amerika. 'Jadi rencananya 2 tahun, jika tahun berikutnya diikuti oleh Gibran'. Saya langsung bangun saya bilang, 'Sebentar Pak Rosan. Jadi cuma 2 tahun, lalu langsung diganti Gibran?" ujar Connie.
"Pertanyaan gue bodoh aja nih. Lo yakin Prabowo dibiarkan hidup oleh Jokowi 2 tahun? Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin besok. Loh betul ngga sih? Kalau dia bisa khianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangannya dia ada di istana dua kali, di Gubernur DKI Jakarta, di wali kota, apa bedanya dia bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan?" ungkapnya.
"Makanya statement saya jadi kuat bahwa Pak Prabowo itu digunakan, Gibran itu memberatkan, itu kan bahasa saya. Dan saya of course, saya bilang ke Pak Rosan 'Saya nggak bisa ada di sana," kata Connie.(lpk)
Load more