LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Arsip Foto - Prabowo Subianto ziarah di makam pahlawan pertempuran Lengkong.
Sumber :
  • ANTARA

Asal Usul Nama Kakak Beradik Prabowo dan Hashim Sujono, Ternyata Terkait Erat Pertempuran Patriotik di Lengkong

Nama belakang Prabowo disematkan Subianto karena kakeknya berharap bisa melanjutkan cita-cita perjuangan pamannya yang meninggal di Pertempuran Lengkong 1946.

Selasa, 20 Februari 2024 - 08:15 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Sepanjang kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, nama Prabowo Subianto menjadi sorotan publik. Tak hanya Prabowo, namun sang adik yang juga jadi Anggota Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Hashim Sujono Djojohadikusumo, jadi kata kunci favorit di tren mesin pencarian.

Berdasarkan pantauan tim tvonenews, duet Prabowo dan Hashim di kancah perpolitikan nasional, bukan hanya di Pilpres 2024, bahkan sudah terekam di Pilpres-Pilpres sebelumnya. 

Lantas siapakah sebenarnya duet kakak beradik Prabowo dan Hashim ini? Apa hubungan keduanya dengan nama besar Margono Djojohadikoesoemo?

Asal usul nama kakak beradik Prabowo dan Hashim Sujono, ternyata berkaitan erat dengan pertempuran patriotik di Lengkong saat era kemerdekaan RI.

Baca Juga :

(Foto Prabowo Djojohadikoesoemo dan Sujono Djojohadikoesoemo. Sumber: Indonesia Defense Magazine)

Dalam sebuah artikel yang ditulis Airin Rachmi Diany, bertajuk "Monumen Lengkong; Saksi Bisu Darah Pejuang Kemerdekaan", 2023, Airin sedikit mengulas soal sosok Kapten Anumerta Prabowo Djojohadikoesoemo dan Taruna Sujono Djojohadikoesoemo.

Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, nama lengkapnya, lahir di Banyumas, Jawa Tengah pada 16 Mei 1894. RM Margono Djojohadikoesoemo adalah orang tua dari begawan ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo.

Margono Djojohadikoesoemo juga ayah dari dua pemuda yang gugur dalam peristiwa Pertempuran Lengkong, yakni Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo. 

Nama Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo kemudian diabadikan oleh Margono Djojohadikoesoemo dalam dua nama cucunya. Yakni politikus dan calon presiden Prabowo Subianto, serta pengusaha Hashim Sujono Djojohadikusumo.

Meneruskan Cita-Cita Paman

Pada satu kesempatan, sebagaimana dilansir dari Gerindra TV, Prabowo menuturkan asal usul nama yang disematkan padanya oleh sang kakek, Margono Djojohadikoesoemo.

(Dok - Margono Djojohadikoesoemo (kanan bawah), Prabowo Subianto (kanan atas))

“Orangtua saya, Pak Soemitro punya adik laki-laki yang gugur waktu perang kemerdekaan. Yang satu sebagai taruna di Akmil Tangerang, namanya Sujono, gugur umur 16 tahun bersama dengan Daan Mogot pada Peristiwa Lengkong, Januari 1946,” kata Prabowo pada November 2021 silam.

Selain Sujono, ia mengemukakan ada satu lagi pamannya yang juga gugur dalam pertempuran itu. Prabowo menjelaskan bahwa kakak dari Suyono tersebut merupakan perwira polisi istimewa.

“Yang banyak tidak tahu. Paman saya yang satu lagi, kakaknya Suyono. Namanya Subianto. Itulah nama yang saya sandang sekarang, Prabowo Subianto,” katanya.

Prabowo mengatakan, Subianto bergabung dengan korps Bhayangkara di kesatuan Polisi Istimewa, yang kemudian menjadi cikal bakal Brimob.

“Subianto itu, dari Agustus 1945 tergabung dalam Polisi Istimewa. Polisi Istimewa adalah cikal bakal dari Brimob. Jadi, bisa dikatakan bahwa paman saya ya memang korps Brimob,” kata Prabowo beberapa waktu silam saat menerima gelar Warga Kehormatan Brimob.

(Makam RM Soebianto Djojohadikoesoemo. Sumber: Indonesia Defense Magazine)

Sementara itu dilansir dari Gerindra TV, nama belakang anak kedua Sumitro Djojohadikusumo ini disematkan Subianto karena sang kakek berharap Prabowo bisa melanjutkan cita-cita perjuangan paman-pamannya yang meninggal dalam Pertempuran Lengkong pada Januari 1946.

“Akhirnya waktu saya lahir, saya diberikan nama Prabowo Subianto agar seolah-olah menggantikan anaknya (Margono) yang gugur untuk meneruskan cita-cita mereka,” kata Prabowo.

Prabowo sendiri mengaku bahwa di masa kecilnya banyak dipengaruhi oleh ajaran sang kakek, Margono Djojohadikoesoemo. 

Pertempuran Patriotik Lengkong

Peristiwa Lengkong 25 Januari 1946, dimana dua putra Margono Djojohadikoesoemo tewas, pernah dibuatkan kisah dalam film Merah Putih. Di peristiwa itu, Soebijanto Djojohadikoesoemo dan Soejono Djojohadikoesoemo gugur bersama Mayor Daan Mogot dan puluhan pejuang lainnya.

Salah satu aktor yang bermain di Film yakni salah satu cicit Margono Djojohadikoesoemo, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Merah Putih dirilis di bioskop secara nasional pada tanggal 13 Agustus 2009 di jaringan Bioskop 21 dan Blitzmegaplex.

(Makam RM Soejono Djojohadikoesoemo. Sumber: Indonesia Defense Magazine)

Melalui artikel bertajuk "Monumen Lengkong; Saksi Bisu Darah Pejuang Kemerdekaan", 2023, yang ditulis oleh Airin Rachmi Diany, dituliskan bahwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 belumlah akhir dari sebuah perjuangan mengusir penjajah. 

Tidak sedikit nyawa melayang dan darah pejuang jatuh demi mewujudkan kemerdekaan negeri tercinta yang sudah diproklamasikan itu. Seperti darah para pejuang Tangerang yang tumpah pada peristiwa berdarah tanggal 25 Januari 1946 di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan.

Peristiwa berdarah ini bermula dari Resimen IV TRI di Tangerang, Resimen ini mengelola Akademi Militer Tangerang. Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong. 

Daan Mogot didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo.

Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong. Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan mereka. Hanya tiga orang, yakni Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan masuk untuk mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Dai-Nippon. 

(Monumen Lengkong. Sumber: ANTARA)

Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo ditunjuk untuk memimpin para taruna yang menungggu di luar.

Semula proses perlucutan berlangsung lancar. Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dari arah yang tersembunyi. Senja yang tadinya damai jadi berdarah. 

Sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan. Lantas berlangsung pertempuran yang tak seimbang. 

Karena kalah kuat, korban berjatuhan di pihak Indonesia. Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa itu. Perwira yang gugur adalah Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.

Peristiwa berdarah itu kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Pertempuran Lengkong. Pada waktu itu Akademi Militer berpusat di Tangerang sehingga banyak yang menjadi korban adalah Taruna. 

Untuk mengenang peristiwa tersebut ada dua tempat bersejarah yang pertama adalah Taman Makam Pahlawan (TMP) taruna yang bertempat di Jl. Daan Mogot dan yang kedua adalah monumen Lengkong yang berada di wilayah Serpong.

Pada pertempuran di bekas markas tentara Jepang di Desa Lengkong tersebut, 34 taruna dan tiga perwira dari Resimen IV Tangerang gugur. 

Monumen yang dibangun berdampingan dengan Taman Daan Mogot itu berdiri tahun 1993 di atas lahan seluas 500 meter persegi. 

Pada dinding prasasti monumen terukir nama-nama taruna dan perwira yang gugur pada peristiwa pertempuran Lengkong. Sedangkan di dalam museumnya, terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia berserta akademinya.

Monumen Lengkong kini dijadikan sebagai tempat peringatan peristiwa pertempuran Lengkong yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. 

Bahkan, keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menetapkan peristiwa tersebut sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer. Hal itu dituangkan lewat Surat Telegram KSAD Nomor ST/12/2005 bertanggal 7 Januari 2005. (ito)


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan ada satu bacaan doa memiliki kalimat sederhana menjadi amalan saat hujan deras turun terus-menerus agar selamat di akhirat.
Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Setelah shalat tidak zikir dengan urutan tetap dianggap sah, namun Anda potensi untuk kehilangan amalan-amalan yang bisa menambah pahala. Simak penjelasannya...
Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Komisi Yudisial (KY) menegaskan bakal tetap mengusut dugaan pelanggaran (KEPPH) majelis hakim kasasi yang menangani perkara Ronald Tannur. Jubir KY sampaikan...
Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kebiasaan Bersalaman Usai Shalat dalam Islam Tidak Wajib tapi Lebih Utamanya Ini

Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kebiasaan Bersalaman Usai Shalat dalam Islam Tidak Wajib tapi Lebih Utamanya Ini

Mengutip ceramah Ustaz Adi Hidayat, soal hukum bersalaman atau berjabat tangan ketika selesai shalat berjamaah. Simak penjelasan lengkapnya, lebih utama yaitu..
Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Dukcapil Sulawesi Selatan serahkan Biodata Kependudukan pengganti KTP elektronik kepada 75 warga binaan di Lapas Makassar untuk memastikan hak pilih mereka.
Trending
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kebiasaan Bersalaman Usai Shalat dalam Islam Tidak Wajib tapi Lebih Utamanya Ini

Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kebiasaan Bersalaman Usai Shalat dalam Islam Tidak Wajib tapi Lebih Utamanya Ini

Mengutip ceramah Ustaz Adi Hidayat, soal hukum bersalaman atau berjabat tangan ketika selesai shalat berjamaah. Simak penjelasan lengkapnya, lebih utama yaitu..
Anda Yakin Salam dalam Shalat pakai wa barakatu Sudah Benar? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hukum dalam Islam

Anda Yakin Salam dalam Shalat pakai wa barakatu Sudah Benar? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hukum dalam Islam

Sebagaimana dipahami, dalam melaksanakan shalat, tentu harus mengikut apa yang sudah diatur dalam agama Islam. Kata Ustaz Adi Hidayat agar shalat menjadi sah ..
Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Tak Tinggal Diam soal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Bakal Segera Usut Pelanggaran Etik Hakim Kasasi

Komisi Yudisial (KY) menegaskan bakal tetap mengusut dugaan pelanggaran (KEPPH) majelis hakim kasasi yang menangani perkara Ronald Tannur. Jubir KY sampaikan...
Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Biodata Kependudukan Pengganti KTP Elekteronik Warga Binaan Untuk Salurkan Suara dalam Pencoblosan

Dukcapil Sulawesi Selatan serahkan Biodata Kependudukan pengganti KTP elektronik kepada 75 warga binaan di Lapas Makassar untuk memastikan hak pilih mereka.
Kementrian Komunikasi dan Digital RI, Pemprov Kaltara dan IJTI Dorong Pemberdayaan KIM di Kaltara

Kementrian Komunikasi dan Digital RI, Pemprov Kaltara dan IJTI Dorong Pemberdayaan KIM di Kaltara

Komdigi RI, DISKOMINFO Kaltara dan IJTI PENGDA Kaltara, Gelar Diskusi dan sosialisasi Pentingnya Pengembangan dan Pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat.
Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Jangan Salah Lagi Ini Urutan Zikir Usai Shalat Fardhu, Kata Ustaz Adi Hidayat Semakin Mengingatkan Allah SWT

Setelah shalat tidak zikir dengan urutan tetap dianggap sah, namun Anda potensi untuk kehilangan amalan-amalan yang bisa menambah pahala. Simak penjelasannya...
Selengkapnya
Viral