Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah turut berduka terkait puluhan petugas pemilu meninggal selama Pemilu 2024.
Dia memastikan negara telah menyiapkan dalam hal penanganan terhadap para pahlawan demokrasi tersebut.
"Kami atas nama pemerintah ingin sampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para pejuang demokrasi," kata Moeldoko saat konferensu pers di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
"Para pejuang demokrasi Indonesia yang saat ini telah bekerja dengan keras dan mendapatkan risiko meninggal, ada yang sakit, ingin saya sampaikan bahwa negara telah hadir untuk menangani ini semuanya," tambahnya.
Moeldoko menjelaskan pemerintah telah banyak mendapat pengalaman pada Pemilu 2019, untuk menangani sejumlah permasalahan Pemilu 2024.
Dia memastikan pihaknya akan membangun kesiapsiagaan dalam mengurangi angka kematian para petugas pemilu yang jatuh sakit.
"Kita membangun kesiapsiagaan yang cukup tinggi di dalam mengatasinya, langkah antisipasi itu adalah melakukan screening kepada semua petugas pemilu walaupun masih ada 4 persen lebih kurang yang belum terdata," jelasnya.
Menurutnya, para petugas pemilu akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh guna memetakan kondisi yang bakal dihadapi.
Upaya ini tak pelak dari kerja sama berbagai lembaga, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, hingga BPJS.
"Penekanan terhadap pemerintah daerah agar mendaftarkan anggota petugas pemilu menjadi anggota BPJS, dan demikian dari kementerian kesehatan juga akan menjelaskan langkah-langkah riil kesiapsiagaan yang dibangun, pada jajaran yang terdepan dalam mengatasi setiap situasi seperti apa," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkap angka meninggal dunia terhadap petugas pemilihan umum (pemilu) meningkat menjadi 71 orang.
"Pada tanggal 14 Februari sampai dengan tanggal 18 Februari 2024, dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan rincian, anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa kelurahan ada 4 orang," kata Hasyim.
"Kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang, Linmas yang menjaga keamanan kegiatan penghitungan pemungutan suara yang meninggal 24 orang," tambahnya.
Sementara itu, Hasyim mengatakan petugas pemilu yang sakit ada sebanyak 4.567 orang, dengan rincian di tingkat kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang, kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 3.371 orang, untuk linmas yang sakit ada 364 orang.
"Sampai dengan saat ini per tanggal 17 Februari santunan yang telah disalurkan sebanyak 4 orang anggota badan ad hoc yang meninggal," tukasnya.(agr/lpk)
Load more