"Hantaman cuaca ekstrem sangat luar biasa dan bahkan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. Saat ini kita sedang mencari alternatif dan solusi untuk mengatasinya," ujar Amran.
Sebagai pemerintah, kata Amran, pihaknya tidak bisa berdiam diri menjadi penonton. "Saatnya kita bergerak bersama untuk Indonesia yang lebih gemilang dan cemerlang," lanjut dia.
Di tempat yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, selama tahun 2023 bencana banjir yang tercatat BNPB sudah mencapai 331 atau sekitar 44 persen dari total kejadian yang ada.
Kejadian ini, kata Muhadjir membuat para petani merugi akibat sebagian sentra mereka mengalami gagal panen yang diperkirakan mencapai 54,69 hektare atau sekitar 5.409 hektare di lebih dari 22 Provinsi.
"Karena itu sesuai dengan arahan Presiden, pemerintah memberikan bantuan kepada mereka (petani). Kami telah memutuskan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan kepada mereka yang terdampak gagal panen," kata dia.
Muhadjir menambahkan, semua bantuan tersebut nantinya akan diberikan berdasarkan rekomendasi Menteri Pertanian selaku pemegang data dan informasi wilayah mana saja yang terdampak banjir besar sehingga petani mendapat bantuan secara tepat sasaran.
"Semua bantuan diberikan atas rekomendasi dari bapak Menteri pertanian. Dan nantinya juga bantuan pemerintah diberikan bukan hanya untuk banjir melainkan juga karena kekeringan," kata Muhadjir. (ant/iwh)
Load more