Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik sekaligus Manajer Kebijakan dan Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan mengatakan Partai Golkar menjadi salah satu pihak paling all out atau totalitas mendukung Presiden Jokowi.
Menurut dia, hal tersebut dibuktikan Golkar mendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 hingga sekarang.
"Golkar ini sejak 2014, sejak gabung ke kabinet Jokowi, itu terbukti all out, support agenda Jokowi di kabinet, parlemen, maupun pemilu. Di Pemilu 2019, Golkar hampir sama all out dengan PDIP untuk menangkan Jokowi periode kedua," kata Dimas Ramadhan dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).
Dimas menyebutkan kesetian Golkar kepada Jokowi tampak pada Pilpres 2024.
Meski Jokowi masih kader PDIP, Golkar mendukung dan bersedia masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, narasi yang digaungkan Golkar dalam Pilpres 2024 pun tentang melanjutkan program pemerintah yang telah berjalan.
Hal tersebut, lanjut Dimas, senada dengan visi dan misi Prabowo-Gibran yang memang bertujuan melanjutkan warisan program Jokowi.
Oleh karena itu, Dimas tidak heran perolehan suara Golkar di beberapa daerah mengungguli Partai Gerinda.
"Jokowi ingin agar agenda perubahan lanjut, dan kemudian Golkar all out dukung itu. Kemudian dapat berkah elektoral dari hasil kerja keras dan makanya tak heran suara Partai Golkar ini lebih besar dari Gerindra yang punya Prabowo," jelasnya.
Selain itu, Dimas menilai kerja sama antara Golkar dan Gerindra ialah kombinasi tepat memenangkan Prabowo-Gibran.
Seperti diketahui, berdasarkan situs resmi KPU yang dikutip hari ini pukul 20.16 WIB, tercatat perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,72 persen.
Di posisi ke dua ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 24,26 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara 17,03 persen.
Data itu berdasarkan hasil quick count yang digelar KPU dari 82.3236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 73,01 persen dari jumlah seluruh TPS di Indonesia.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.(ant/lpk)
Load more