Sebab, saat ini Indonesia sedang menghadapi proses perpindahan kekuasaan setelah Pemilu 2024 berakhir.
Salah satu jabatan strategis yang menurut dia perlu segera diisi adalah Menko Polhukam. Sebelumnya, jabatan ini dijabat oleh Mohammad Mahfud MD. Ia mengundurkan diri terkait pencalonannya sebagai wakil presiden dalam Pilpres lalu.
Setelah Mahfud mundur, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjadi Plt Menko Polhukam. Hal ini dilakukan sambil menunggu penetapan Menko Polhukam definitif.
Wiranto berpendapat, jabatan Menko Polhukam tidak bisa diisi oleh pejabat sementara dalam waktu yang lama.
"Dan saya sangat bersyukur ternyata Pak Presiden telah memutuskan untuk mengisi jabatan Menko Polhukam itu mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang tentunya pilihan yang sangat tepat,” tutur Wiranto.
Dia meyakini Hadi akan mampu membantu Presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya ke depan, termasuk untuk menghadapi gugatan kecurangan dalam pemilu.
“Ya (kecurangan) itu masih dugaan to, masih asumsi to, tetapi mungkin menjadi kenyataan. Dan saya kira Pak Hadi Tjahjanto sudah punya pengalaman cara-cara seperti itu karena beberapa tahun yang lalu kita menghadapi hal yang sama. Percayalah beliau bisa menghadapi itu semua dengan baik,” ujarnya.
Load more