"Paling banyak itu pengerahan kepala desa, jadi melonjaknya suara ini betul-betul maksimal (akibat) kepala desa bergerak. Kepala desa bergerak dan kita sudah menemukan fakta-fakta dan saksi-saksi yang siap untuk bersaksi di persidangan," jelas dia.
"Akan tetapi kami mengalami kendala, saat ini banyak saksi-saksi kami diintimidasi, saksi-saksi kami ditekan, dilaporkan ke polisi, ada juga yang ditawarkan imbalan dan macam-macam," imbuhnya.
Oleh karena itu, mengantisipasi hal tersebut, mereka Melaka verifikasi melalui pernyataan di atas materai dan video.
Tim Hukum AMIN pun meminta masyarakat sabar menunggu sebelum seluruh bukti dan fakta disiarkan, hal ini dikarenakan mereka perlu melindungi para saksi di lapangan.
"Jadi para kepala desa ini tadinya ada yang ditekan, ada yang diberi imbalan. Lalu mereka targetnya adalah pemenangan pasangan calon tertentu. Dengan cara apa? Dia menggerakkan KPPS-nya, karena KPPS-nya dia yang tunjuk, lalu masyarakat yang ada di desanya," tandas dia.
"Kami ingin sampaikan pada semua, dari temuan sementara, kami menemukan masalah terbesar bukan di TPS tapi kegiatan pra-TPS," kata Anies pada wartawan di Posko Tim Hukum AMIN, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Load more