“Kenapa, mungkin karena faktor jam kerja yang cukup lama, yang akhirnya membuat ketua KPPS menurun volumenya. Itu salah satu sebab,” sambungnya.
Selain itu, Idham menyebut penyebab yang lain adalah karena adanya keberatan dari saksi.
“Menurut saksi ada ketidaktepatan dalam penulisan hasil perolehan suara bentuk tally di chasil plano. Misal, ada pemilih mencoblos lambang partai dan nama caleg, tapi suaranya dimasukkan ke nama partai, harusnya masuk ke nama caleg,” jelas dia.
“Ada KPPS yang menyebut ketika disebut lambang partai nama caleg nomer tertentu, tapi ditulis nomer lainnya,” pungkasnya. (saa/muu)
Load more