Jakarta, tvOnenews.com - Elemen mahasiswa dan pemuda dari berbagai kampus yang mengatasnamakan Koalisi Pemuda Jaga Pancasila (KPJP) menggelar aksi demonstrasi di jalan masuk pintu utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (23/2/2024).
Mereka menggelar aksi terkait sekelompok orang yang diduga merupakan pentolan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar acara bertajuk "Metamorfoshow: it’s time to be one Ummah" 17 Februari lalu di Gedung Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Koordinator Aksi, Febrianes mengatakan bahwa acara itu menjadi cikal bakal bangkitnya lagi gerakan-gerakan ekstrimisme yang ingin merusak ideologi Pancasila.
Hal tersebut dapat dilihat dari orang-orang yang hadir pada acara itu, merupakan sederet tokoh yang diduga memiliki kecenderungan terhadap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan mantan pentolan HTI.
"Mereka diantaranya adalah Ismail Yusanto (Jubir Eks HTI), Aab El Karami (Konten Kreator HTI), M. Ihsan Akbar (Influencer Gen Z HTI), Akhmad Adiasta (Narator, Producer Dokusinema Sejarah Islam “Jejak Khilafah di Nusantara”), Nicko Pandawa (Sutradara Dokusinema Sejarah Islam “Jejak Khilafah di Nusantara”), Subhan Nur Sobach (Standup comedy), Doni Riwayanto (Musisi dan Pegiat Hijrah), dan Alif Ridho (Pendongeng Muslim)," ujar Koordinator Aksi, Febrianes, Jumat (23/2/2024).
KPJP menengarai, mereka yang hadir di acara itu dicuci otaknya untuk berpikir bahwa Khilafah Islamiyah harus didirikan di negeri ini.
"Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 1.200 pemuda tersebut telah membahas tentang kebobrokan negara dan sistem demokrasi, kebobrokan dunia dan hanya Khilafah Islamiyahlah solusinya, seluruh peserta seakan dicuci otaknya untuk berpikir bahwa Khilafah Islamiyah harus didirikan di negeri ini sebagai satu-satunya jawaban dari segala permasalahan yang ada. Pada acara tersebut juga topik yang dibahas ialah kebobrokan negara demokrasi Indonesia, termasuk penyelenggaraan Pemilu, skema untuk mendelegitimasi Pemilu dan Pilpres dengan narasi bahwa demokrasi Kufur serta kembali mengajak anak muda untuk mendukung tegaknya Khilafah
Islamiyah," katanya.
"Bahkan rencananya agenda serupa akan digelar di beberapa kota di Indonesia," tambahnya.
Atas kekhawatiran terhadap acara itu, KPJP menyatakan sikap serta tuntutan mendesak aparat kepolisian untuk melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap penyelenggara kegiatan 'Metamorforshow' dan pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Mendesak pertanggungjawaban pihak management taman mini indonesia indah (tmii) atas terselenggaranya aktivitas ilegal eksponen ormas terlarang hti bertajuk ‘metamorfoshow’ di tmii (17 feb 2024);
Mendesak kapolri untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan serupa yang sifatnya provokatif dan menyebarluaskan gagasan dan ideologi intoleran serta anti pancasila di berbagai daerah di indonesia;
Seperti diketahui, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah organisasi Terlarang di Indonesia.
Pemerintah sendiri telah membubarkan organisasi HTI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-30.A.01.08 Tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-00282.60.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Hizbut Tahrir Indonesia tanggal 19 Juli 2017. Bahkan, sebagai tindak lanjut dari kebijakan pembubaran HTI oleh Pemerintah, sejak tahun 2017 telah dirumuskan dan ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri : Tjahjo Kumolo); Menteri Hukum dan HAM (Menkumham : Yasonna H. Laoly) dan Jaksa Agung (JA : H.M. Prasetyo). (ebs)
Load more