Jakarta, tvOnenews.com - Politisi Golkar Idrus Marham menilai Syak Wasangka harus dihilangkan semua masyarakat. Sebab selain tidak baik, pikiran itu dapat mengganggu roda pemerintahan.
Sekretaris Tim Kerja Strategis Prabowo-Gibran itu melihat Syak Wasangka tidak bisa memberikan bobot positif. Baik itu secara perorangan maupun masif.
“Jika ditilik dari sisi agama, bersyak wasangka jelas dilarang. Iya cenderung disebut penyakit hati, masuk dalam keluarga besar sifat suudzon,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (22/2/2024).
Ia lantas merujuk surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi ‘Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu sekalian yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.’
Secara harfiah, lanjut Idrus, jelas Syak Wasangka tidaklah dianjurkan. Bahkan surat itu kemudian tertuang dalam hadist Al Bukhari yaitu ‘Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.’
“Sebegitu jelas dan tegasnya hukum bersyak wasangka,” tambahnya.
Lebih lanjut mantan Sekjen Golkar itu juga Syak Wasangka muncul karena mengedepankan kasus kasus yang cenderung bersinggungan dengan "logika rasa" dari banyak orang. Seperti kekhawatiran yang besar cenderung mencaplok yang kecil, kuat menindas yang lemah, dan seterusnya. Merembet sampai ke ruang rasa dizalimi, dicurangi, dan seterusnya.
Load more