Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai memberlakukan secara efektif operasi pemulihan lingkungan pascabanjir di Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah (Jateng) hingga awal Maret 2024.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra menyampaikan pernyataan tersebut melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin (26/2/2024).
Surya menjelaskan setidaknya ada tiga upaya yang difokuskan BNPB dalam operasi pemulihan lingkungan selama sepekan ke depan yang melibatkan segenap instansi pemerintah dan swasta di Jateng.
Operasi pemulihan dilakukan mulai dari mengoptimalkan distribusi air bersih dan air minum ke 127 wilayah yang terdampak banjir di Demak dan Kudus. Ia menyebutkan, air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling diperlukan sehingga warga bisa mencuci, memasak dan lainnya.
Selanjutnya, menerjunkan tim dan alat berat untuk melakukan pembersihan material sisa banjir di aliran sungai, jalan raya, sekolah, tempat ibadah dan pemukiman warga.
BNPB dan Dinas Kesehatan setempat juga menerjunkan tim untuk melakukan dekontaminasi melalui penyemprotan desinfektan anti bakteri, melakukan pengasapan anti nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan warga guna mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah.
Menurut dia, upaya pembersihan dan dekontaminasi menjadi yang paling mendesak untuk segera dilakukan. Hal demikian dikarenakan kondisi basah dan genangan air yang tersisa bisa menjadi sarang nyamuk pembawa penyakit demam berdarah itu.
Untuk itu, setidaknya sampai dengan Minggu (25/2) pihaknya sudah menghabiskan langsung sebanyak 50 kilogram obat desinfektan yang disemprotkan.
“Secara keseluruhan ada 18 desa yang menjadi target upaya dekontaminasi dari tim tersebut karena sebelumnya kurang terjamah,” ujarnya, mengutip dari Antara.
Pusdalops BNPB melaporkan 98 persen wilayah yang terdampak banjir di Demak dan Kudus sudah mulai surut sehingga para warga yang mengungsi pun telah berangsur kembali ke rumah masing-masing.
Kendati demikian, ia menyebutkan pengungsian yang terkonsentrasi secara mandiri masih tersisa satu titik; yakni posko Desa Wonorejo, Karanganyar, Demak yang menampung sebanyak 300 jiwa.
Ratusan warga tersebut terpaksa masih mengungsi karena air masih menggenang di sebagian wilayah Desa Wonorejo serta belum selesainya pembersihan yang dilakukan oleh warga maupun relawan. (ant/ree)
Load more