Jakarta, tvOnenews.com - Momen Kepala Staff Kepresidenan, Moeldoko berjabat tangan dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), begitu menyita perhatian publik, hingga menuai komentar elite politik.
Satu di antaranya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, yang berkomentar hal itu. Ia meminta Moeldoko meminta maaf secara terbuka kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat, AHY, karena pernah berupaya merebut Partai Demokrat.
Selain itu, dia juga sampaikan, permintaan maaf itu harus disampaikan demi kebersamaan di Kabinet Indonesia Maju setelah AHY menjabat sebagai menteri agraria dan tata ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Agar kebersamaan itu indah, ya kan, kebersamaan itu indah di kabinet, sebaiknya Moeldoko menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan juga kepada Mas AHY," pungkas Benny di Bentara Budaya Jakarta, Senin (26/2/2024).
Selain itu, Benny menuturkan, meminta maaf secara terbuka juga akan menunjukkan sikap negarawan Moeldoko karena perbuatannya ingin merebut Demokrat adalah hal yang salah secara politik maupun hukum.
Bahkan, ia menilai jabat tangan antara Moeldoko dan AHY sebelum sidang kabinet paripurna pada Senin siang tadi, belum cukup, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara Demokrat dan mantan panglima TNI itu.
"(Itu) salaman formalitas, salaman tanpa makna, tidak meaningful. Kalau mau negarawan ya (minta maaf), kalau mau negarawan, kalau enggak ya sudah enggak usah," pungkas Benny.
Seperti yang diketahui, hubungan antara Moeldoko dan Demokrat tidak baik. Hal ini lantaran Moeldoko ingin merebut kepemimpinan partai itu dari AHY pada 2021 lalu, dengan menggelar kongres luar biasa yang akhirnya tidak diakui oleh pemerintah.
Di samping itu, Moeldoko pun sempat menempuh proses hukum demi mengambil alih Partai Demokrat tetapi selalu gagal.
Namun saat ini, Moeldoko dan AHY kini berada dalam satu gerbong di Kabinet Indonesia Maju, usai AHY menerima tawaran menjadi menteri ATR/BPN. (aag)
Load more