“Hal ini tergambar dari Debat Cawapres yang memukau publik, kunjungan ke daerah yang mampu memikat anak muda, serta pertemuan dengan tim kampanye daerah, relawan dan berbagai unsur lain membuat Gibran berhasil mendorong kemenangan satu putaran untuk Paslon 02 Prabowo-Gibran,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Zakhari menyoroti pentingnya strategi kampanye Gibran yang kekinian, yang mencakup penggunaan media sosial dan konten yang dibuat oleh pengguna (User-Generated Content, UGC) untuk menciptakan gelombang dukungan organik yang luas.
“Kita melihat faktor UGC atau konten yang dibuat organik oleh masyarakat (netizen/tiktoker) di Media Sosial ini gelombangnya sangat besar yang mendukung mas Gibran. Sehingga akhirnya berdampak positif terhadap konversi dari Media Sosial ke Voters untuk Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Faktor ini, bersamaan dengan program-program darat yang menyasar langsung ke kebutuhan dan aspirasi pemuda, berkontribusi signifikan terhadap kemenangan Prabowo-Gibran.
“Berdasarkan data Puspenpol, Gibran berhasil menjuarai kepopuleran diantara semua Cawapres. Saya melihat, Gibran terbukti mewakili anak muda Indonesia, dan jika Gibran bisa maka kita sebagai anak muda juga bisa,” ucap Adrian.
Secara keseluruhan, kombinasi antara efek personal Gibran, strategi kampanye yang inovatif, dan pemanfaatan media sosial, bersama dengan pemberian bansos, menciptakan kondisi yang ideal untuk kemenangan Prabowo-Gibran.
Fenomena "Gibran Effect" dan pendekatan kampanye yang memanfaatkan tren digital terbukti efektif dalam menggalang dukungan, terutama dari pemilih muda, dan menandai bab baru dalam strategi politik di Indonesia.(lpk)
Load more