Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin membenarkan ketersediaan beras stok Badan Urusan Logistik (Bulog) di beberapa retail memang seret.
Menurut Bey, hal tersebut disebabkan proses pengadaan beras oleh retail yang sedikit terhambat karena administrasi dalam permintaan beras yang diharuskan ke Bulog Pusat.
"Kemarin itu saya ke retail-retail, ya itu administrasi seperti di Lotte, jadi kebanyakan belum masuk ada administrasi yang menunggu diselesaikan, harus tercatat dulu di Bulog pusat," kata Bey di Bandung, Kamis (22/2).
Di beberapa retail, Bey mengungkapkan bahwa sejauh ini, beras yang masuk untuk kategori medium bukan dari Bulog, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) kategori premium.
Perum Bulog Jawa Barat sendiri mengungkapkan bahwa stok beras di Jabar aman untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
"Stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar sebesar 93 ribu ton dan dalam perjalanan sebanyak 40 ribu ton. Jadi total stok beras di Bulog Jabar akan mencapai 133 ribu ton," kata Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat M Attar Rizal di Bandung, Jumat (16/2).
Pada 2024, Perum Bulog Kanwil Jabar juga menyatakan akan menyalurkan bantuan pangan sebanyak 44 ribu ton per bulan, dan akan dibagikan kepada 4,4 juta keluarga penerima manfaat di Jabar.
Load more