“Kalau teman-teman pengurus, caleg, dan kader tidak mengawal dan mengawasi, mustahil temuan-temuan itu sampai ke DPP,” kata Cheryl dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Beberapa temuan oleh PSI antara lain adalah kesalahan pencatatan suara dan temuan itu diperoleh sebagai hasil pengawasan yang dilakukan para pengurus, caleg, dan kader PSI.
“Saya sendiri sudah turun ke berbagai kecamatan dan menemukan kesalahan input. Misalnya di sebuah TPS di Jakarta Utara. Batang lidi mencatat 35 tapi di kolom angka ditulis 25. Ada pengurangan 10 suara. Itu baru satu caleg PSI dan satu TPS. Terbayang kalau dikalikan 12 ribuan TPS di satu dapil,” ujarnya.
PSI juga menginstruksikan temuan kesalahan itu untuk segera dikoreksi dan hasilnya juga harus disepakati seluruh saksi partai-partai lain di berbagai tingkatan.
Menurutnya, mengawal suara adalah hak konstitusional seluruh peserta pemilu. Setiap suara adalah amanat rakyat yang tidak boleh disia-siakan.
“PSI menggunakan hak itu untuk memastikan tidak ada satu pun suara rakyat yang hilang. PSI sendiri tetap optimis bisa melewati parliamentary threshold 4 persen dan lolos ke Senayan,” kata Cheryl.
Cheryl menilai KPU telah bekerja dengan optimal dan profesional, meski demikian potensi human error akan tetap ada, namun bisa diminimalisir dengan dukungan semua pihak.
Load more