Jakarta, tvOnenews.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons soal melambung tingginya perolehan suara parlemen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyentuh hingga 3,16 persen—nyaris mendekati ambang batas parlemen 4 persen.
Anies pun mengatakan seharusnya rekapitulasi suara ini dapat diawasi oleh rakyat sejak di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Sekarang saatnya seluruh rakyat mengawasi karena kejahatan itu takut transparansi. Tidak ada kejahatan yang berani terhadap transparansi," ujar dia di Jakarta Utara, dikutip Senin (4/3/2024).
Eks Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta pertolongan kepada media untuk terus memberitakan perolehan suara yang sebenarnya.
"Media terus pantau agar jujur kalau memang ada suaranya harus dilindungi. Kalau memang tidak ada suaranya jangan diada-adakan. Dan pemilu kita harus jadi pemilu yang membanggakan, jangan jadi pemilu yang memalukan," jelas dia.
"Kenapa memalukan? Memalukan itu ada yang disembunyikan yang dikerjakan, kita mendengar peristiwa itu, rakyat juga memantau dan mengundang kegelisahan," sambung dia.
Anies pun meminta jangan sampai peristiwa penyimpangan lolos dari pengawasan seperti penyelewengan hasil suara.
Diberitakan sebelumnya, PSI saat ini memperoleh 3,16 persen suara dari pemilihan anggota DPR sekira pukul 12.00 WIB. Dalam sistem Sirekap KPU, penghitungan suara mencapai 65,73 persen.
Dengan pencapain tersebut, PSI masih membutuhkan lebih kurang 0,87 persen suara untuk melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menuturkan PSI masih optimis bisa mencapai ambang batas parlemen sehingga mendapat kursi di DPR.
"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi yang mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," jelasnya.
Dalam beberapa hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei, salah satunya dari Indikator, PSI memperoleh 2,66 persen suara.
Sementara itu, hasil rekapitulasi sementara KPU (real count) 3,13 persen. Ada perbedaan sampai 0,47 persen dari dua perhitungan itu.
Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain.
Grace menyebut dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.
Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI. (agr/nsi)
Load more