“Namun, hal ini sepertinya tidak berjalan dengan mulus sehingga perolehan berdasarkan quick count (QC) jauh di bawah harapan lolos parliamentary threshold (PT),” jelasnya.
Selain itu, Rommy juga mendapat informasi bahwa ada upaya meloloskan PSI ke parlemen dengan modus memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil dan/atau memindahkan suara tidak sah.
“Setelah melihat Sirekap bebebrapa hari terakhir, mulai muncul keanehan-keanehan yang disinyalir oleh beberapa surveyor seperti Prof Burhan Muhtadi dan Yunarto Wijaya,” katanya.
Eks Ketua Umum (Ketum) PPP itu menyebut penggelembungan suara PSI diduga terjadi secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
Menurut dia, hal tersebut tentu merugikan perolehan seluruh partai politik peserta pemilu.
Atas hal ini, dia menyebut PPP siap membawa hal tersebut sebagai materi hak angket.
Pihaknya akan mendesak pemanggilan seluruh aparat negara yang terlibat, mulai dari KPPS, PPS, PPK, KPUD dan KPU serta Bawaslu dan seluruh perangkatnya.
Load more