Tak hanya itu, Romy mengaku mendapat informasi berupa upaya meloloskan PSI ke parlemen dengan dua modus yang digunakan.
Modus pertama berupa memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil atau memindahkan suara tidak sah.
“Setelah melihat Sirekap bebebrapa hari terakhir, mulai muncul keanehan-keanehan yang disinyalir oleh beberapa surveyor seperti Prof Burhan Muhtadi dan Yunarto Wijaya,” katanya.
Eks Ketua Umum PPP itu menyebut penggelembungan suara PSI diduga terjadi secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
Hal ini tentu merugikan perolehan seluruh partai politik peserta perhelatan Pemilu 2024 ini.
Di sisi lain, Romy menegaskan PPP telah bersiap diri membawa materi operasi penggelembungan suara PSI pada hak angket DPR RI.
Pihaknya akan mendesak pemanggilan seluruh aparat negara yang terlibat, mulai dari KPPS, PPS, PPK, KPUD dan KPU serta Bawaslu dan seluruh perangkatnya.
Load more