Surokim melihat caleg yang dimiliki Golkar untuk Pileg 2024 sangat matang dan mumpuni. Selain mempunyai relasi kuat, caleg Golkar juga rajin turun ke bawah menyapa masyarakat.
"Di level mikro daerah calegnya rata-rata berpengalaman dan punya spirit bertarung luar biasa. Sebagai partai tengah, Golkar cukup mendapatkan momentum juga dari effect pilpres," Tambahnya.
Surokim menilai perpaduan Airlangga Hartarto di level pusat dan Sarmuji yang memimpin Golkar Jatim dapat meraih caleg-caleg yang mendulang suara signifikan untuk partai.
"Tentu semua juga tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Airlangga Hartarto di nasional. Tentunya juga kepemimpinan Sarmuji di DPD Golkar Jatim yang konsisten membangun kaderisasi dari bawah. Badai akhir tahun 2022 lalu akhirnya bisa tertutupi oleh semangat para caleg di dapil-dapilnya," ungkap Surokim.
Secara khusus, Surokim melihat kepemimpinan Sarmuji di Golkar mengesampingkan ego pribadinya. Hal itu dibuktikan dengan perjudian menempatkan caleg dengan nama besar yakni Heru Tjahjono (Mantan Bupati Tulungagung 2003-2013 dan Sekdaprov Jatim) di dapil Sarmuji sendiri yakni Dapil Jatim VI.
"Tipikal kepemimpinan Sarmuji selaras dengan Airlangga, adem tidak meledak-ledak serta tidak konfrontatif. Sarmuji cenderung merangkul dan bisa mengayomi," ujarnya.
Selain itu, Surokim juga menilai ada effect dari pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres yang pertama kali dideklarasikan Golkar untuk mendampingi Prabowo Subianto.
"Partai Golkar sepertinya berbagi effect Gibran bersama PSI. Tak nampak dipermukaan, tetapi partai Golkar bisa merasakan efek itu," pungkasnya. (sha/aag)
Load more