Jakarta, tvOnenews.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) libatkan United States Trade and Development Agency (USTDA) dalam upaya memperkuat infrastruktur dan layanan kota pintar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedangkan utusan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden datang ke Indonesia untuk berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dari tanggal 6-8 Maret 2024.
Direktur Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA), Enoh T. Ebong mengungkapkan setidaknya ada empat program IKN yang didanai langsung oleh Amerika Serikat.
Pertama, Nusantara Business Forum; pada program ini Ebong akan membuka Forum Bisnis Nusantara USTDA, yang akan membahas solusi kota pintar dan peluang komersial yang terkait guna meningkatkan kelayakan huni dan keberlanjutan ibu kota baru.
Kedua, Nusantara Procurement and Project Management Workshop; Di bawah Inisiatif Pengadaan Global USTDA, Ebong akan menutup lokakarya pelatihan bagi 60 pejabat Indonesia dari 12 lembaga pemerintah untuk membantu mengoptimalkan pengadaan infrastruktur berkualitas tinggi untuk Nusantara.
Ketiga, New Capital Reverse Trade Mission; Ebong akan mengumumkan dukungan USTDA untuk misi reverse trade ke Amerika Serikat guna memperkenalkan pejabat Indonesia pada solusi kota AS.
Dan keempat, Nusantara Smart City Technical Assistance; Ebong akan mengumumkan dukungan persiapan proyek baru untuk infrastruktur kota pintar Nusantara.
"Sejak tahun 1992, USTDA telah mendukung lebih dari 100 kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang merupakan portofolio negara terbesar USTDA di kawasan Indo-Pasifik pada tahun 2023," ujar Ebong, dalam keterangan resmi, Kamis (7/3/2024).
"Pada tahun 2021, Badan ini membuka kantor di Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang telah meningkatkan kapasitas badan ini secara signifikan dalam mengembangkan jangkauan lokalnya di negara tersebut. Indonesia telah menjadi negara mitra GPI sejak tahun 2021," sambung dia.
Ebong juga akan mengumumkan pendanaan USTDA untuk mendukung proyek interkoneksi transmisi listrik antara Indonesia dan Malaysia.
"Kami akan memajukan prioritas infrastruktur lokal lainnya melalui pertemuan dengan para penerima hibah USTDA, pejabat pemerintah Indonesia, dan perwakilan sektor swasta AS dan Indonesia," tandas dia.
Sebagai informasi, Badan Perdagangan dan Pembangunan AS membantu perusahaan-perusahaan menciptakan lapangan kerja di AS melalui ekspor barang dan jasa AS untuk proyek-proyek infrastruktur prioritas di negara-negara berkembang.
USTDA menghubungkan dunia usaha AS dengan peluang ekspor dengan mendanai persiapan proyek dan kegiatan pembangunan kemitraan yang mengembangkan infrastruktur berkelanjutan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra. (ags/ebs)
Load more