"Alasannya bahwa selama ini pemilihan gubernur sudah berlangsung secara langsung oleh rakyat. Tentunya ketika hal yang sudah dinikmati oleh rakyat ini dijalankan tiba-tiba dicabut, itu adalah merupakan kemunduran demokrasi," tegas dia.
NasDem juga ingin nantinya apabila Jakarta menjadi pusat bisnis dan ekonomi Indonesia dapat melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, kebijakan dan lain sebagainya.
"Dengan ketiadaan pemilihan gubernur langsung dari rakyat itu akan juga membatasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan," tandas dia. (agr/nsi)
Load more