Jakarta, tvOnenews.com - Pasukan elite TNI Angkatan Laut Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan latihan perang khusus di Pulau Sangiang, Banten, dan perairan Selat Sunda pada 26 Februari 2024 sampai dengan 10 Maret 2024.
Sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL di Jakarta, Kamis (7/3/2024), latihan pasukan khusus Kopaska ini dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) Laksamana Pertama TNI Baroyo Eko Basuki.
Jajaran prajurit Kopaska TNI AL diminta untuk berlatih sungguh-sungguh. Latihan ini bertujuan memperkuat kemampuan Kopaska yang juga punya efek strategis untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Latihan yang berlangsung selama 2 pekan itu melibatkan prajurit satuan Kopaska dari Komando Armada (Koarmada) I Jakarta, Koarmada II Surabaya, dan Koarmada III Sorong.
Sementara, ada juga alutsista udara dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) yang terlibat yaitu Casa CN 212 Aviocar U-6208 dan Helikopter Panther HS-1309.
Dua pesawat itu diterbangkan dari Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Jakarta.
Kemudian, ada juga tiga kapal dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten, yaitu KAL Combat Boat Pulau Sangiang, Patkamla RBB Peucang dan Patkamla RHIB Pulau Deli, dan beberapa perahu karet.
Beberapa materi latihan yang digelar dalam latihan pasukan khusus Kopaska tahun ini, yaitu infiltrasi bawah permukaan air oleh penyelam tempur (combat diver), infiltrasi lintas permukaan dengan kraka jetboard, infiltrasi lintas udara dengan teknik terjun freefall, evakuasi medis di udara dengan helikopter, dan taktik-taktik tempur satuan-satuan kecil.
Dinas Penerangan TNI AL juga menyebutkan Pulau Sangiang di Banten dan perairan Selat Sunda dipilih menjadi lokasi latihan, karena dua wilayah itu merupakan lokasi yang strategis dan rawan.
Selat Sunda merupakan satu dari empat choke point yang ada di Indonesia. Choke point lainnya di perairan Indonesia, yaitu Selat Malaka, Selat Makassar, dan Selat Lombok.
Choke point merupakan perairan sempit yang menjadi jalur pelayaran strategis karena menghubungkan antar-samudera, antarpulau, atau antarbenua.
Titik itu umumnya menjadi jalur pelayaran yang sibuk karena menjadi rute utama kapal-kapal niaga.
Selain menjadi choke point, Selat Sunda juga bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, perairan terbuka yang menjadi jalur pelayaran kapal-kapal termasuk kapal niaga rute domestik dan luar negeri.(ant/lkf)
Load more