Jakarta, tvOnenews.com - Dua calon legislatif (caleg) Partai Golkar Muhammad Anwar dan Avner Kadriatama Raweyai melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu )DKI mengenai adanya dugaan politik uang dan kecuarangan yang terjadi di daerah pemilihan (dapil) 8 DKI Jakarta.
"Selain melaporkan dugaan kecurangan dalam Pileg 2024, kami juga melaporkan adanya penggelembugan suara," kata Avner kepada wartawan di kantor Bawaslu DKI, Kamis (7/3/2024).
Ia menyebutkan semua bukti-bukti sudah dikumpulkan dan diserahkan ke Bawaslu DKI terutama yang terkait kecurangan dan penggelembugan suara.
"Kami sangat percaya dengan Bawaslu dan kami juga meminta KPU DKI membuka secara jujur dan adil. Karena, kami melihat banyaknya kebanggaan perhitungan kecamatan hingga kota," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya bukti bukti kecurangan sudah disampaikan mulai dari C hasil, D hasil baik dari TPS, Kecamatan dan Kabupaten/ Kota.
"Semua bukti kita beberkan dan serahkan ke Bawaslu DKI. Kami berjuang buka masalah menang atau kalah, tapi menegakkan keadilan dalam Pemilu," ujarnya.
Sementara Muhammad Anwar menyebutkan, keadilan harus ditegakkan makanya mereka bersuara mengenai adanya kecurangan dan penggelembungan suara ini ke jalur yang benar yakni ke Bawaslu DKI.
"Mengenai penggelembungan suara, di daerah Tebet diduga ada pemindahan suara dari satu caleg ke caleg lainnya di tata sedemikian rupa dan rapih banget," beber Anwar.
Bukan itu saja, kata dia dalam laporannya ke Bawaslu juga dibenarkan hilangnya suara Golkar sebanyak 1.934 suara.
"Hilangya suara Golkar itu saat ini sedang ditelusuri bersama-sama Bawaslu DKI kemana hilangnya," tutupnya.
Keduanya, baik Anwar maupun Avner meminta kepada Bawaslu DKI agar segera mengambil langkah tegas mengusut kasus tersebut. Karena kasus ini mengakibatkan hilangnya suara mereka.
Keduanya juga akan melaporkan hal ini ke DPD dan DPP Partai Golkar dengan membawa sejumlah bukti, berupa c hasil dan c plano. Ia bahkan menyebut sudah mengumpulkan 3.612 c plano. (ebs)
Load more