Depok, tvOnenews.com - Politikus Partai NasDem Irma Chaniago mengkritik keras PDIP yang terkesan hanya menyalahkan Presiden Jokowi terkait permasalahan Pemilu 2024.
Pernyataan itu disampaikan Irma dalam acara diskusi yang digelar FISIP UI bertajuk ‘Evaluasi dan Pengguliran Hak Angket Pemilu 2024’.
Anggota DPR RI itu meminta PDIP tidak hanya menyalahkan Jokowi atas permasalahn pemilu ini.
Menurutnya, partai politik menjadi pihak yang paling salah.
"Jadi, jangan juga PDIP mau ngomong bahwa yang salah itu semua Jokowi. Enggak. Kita semua salah," kata Irma di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (7/3/2024).
“Yang meng-endorse si Samsul siapa? Partai politik. Yang nge-endorse Samsul itu kan partai politik. Bapaknya senang-senang aja di-endorse," tambah dia.
Menurutnya, untuk memperbaiki demokrasi dan Pemilu, harus dimulai dari partai politik. Partai harus menyaring kadernya yang akan masuk ke Parlemen.
"Kalau itu yang mau kita lakukan, perbaiki partai politik kita. Jangan pilih calon-calon anggota Dewan yang dari oligarki politik. Jangan endorse pengusaha-pengusaha kotor untuk masuk di parlemen,” tutur Irma.
“Jangan endorse peleceh seksual, pecandu narkoba, koruptor, masuk semua. Semua kenapa? Semua karena mengejar elekoral 4 persen. 'Siapa pun yang bisa bawa kursi silakan masuk asal bisa bawa kursi', itu yang merusak," lanjutnya.
Lebih lanjut, Irma mengaku tidak setuju ketika PDIP menyebut Jokowi sebagai pengkhianat.
Irma menyebut PDIP seharusnya tidak perlu ribut ketika Jokowi meninggalkan PDIP.
"Terus PDIP misalnya bilang Jokowi pengkhianat, mengkhianati PDIP. Lah kalau memang mau membenahi election ini, enggak perlu dong ribut-ribut Pak Jokowi enggak lagi bersama PDIP. Enggak perlu, cuek aja. Wong PDIP juga bisa kok. Kan itu harusnya. Tapi kan PDIP ribut karena Pak Jokowi minggat dari PDIP," pungkasnya. (saa/lpk)
Load more