Terpisah, saat dikonfirmasi Kabid Sumber Daya Disperikel Jember Tigo Dewanto membenarkan adanya droping 600 pelampung itu. Menurut Tigo, droping ratusan pelampung itu diperuntukkan bagi pelaku usaha perikanan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Jember.
"Iya benar (droping pelampung), sesuai SK yang Disperikel dulu. Untuk pelaku usaha perikanan dan upaya mitigasi bencana," kata Tigo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Untuk jumlahnya, kata Tigo, ada 600 pelampung. Namun kemudian pasca dilakukan droping ratusan pelampung, warga sekitar menjadi resah karena ada isu persiapan datangnya tsunami. Tigo enggan berkomentar banyak.
"Wah saya tidak tahu (jika sampai membuat resah warga). Katanya sih tadi kejadiannya (soal keresahan warga). Tapi sebenarnya itu program (Pemkab Jember) yang lama," ucapnya.
Ditanya alasan kenapa baru dilakukan droping mendadak dan sekarang, Tigo menjawab karena memang banyak pelampung yang harus diserahkan, sehingga barulah sekarang diserahkan. Dirinya menjelaskan saat pandemi Covid-18, masih ada kegiatan pemberian bantuan bansos. "Untuk yang mendapatkan pelampung, ya di wilayah pesisir itu. Dari Kecamatan Kencong sampai Tempurejo. Khusus bagi pelaku usaha perikanan, bukan untuk masyarakat. Kan gak cukup," sambungnya. (Sinto Sofiadin/hen)
Load more