Lampung Tengah, Lampung - Bursa nama calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 yang sebelumnya santer terdengar hanya dua nama yakni, Petahana Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dan Katib Am PBNU Yahya Cholil Staquf. Sehari menjelang pembukaan Muktamar, muncul satu orang lagi yang mendeklarasikan diri yakni adalah KH Abdul Khalim Mahali (Gus Mahali) dari Pekanbaru.
Dia dikenal sebagai cucu dewan pendiri NU. Gus Mahali mengaku memperoleh restu dari pimpinan Thariqah al Mu'tabarah an Nahdliyyah, Maulana Habib Lutfi.
"Saya sudah direstui para kiai sepuh utamanya pimpinan Thariqah al Mu'tabarah an Nahdliyyah, Maulana Habib Lutfi. Beliau meminta saya untuk maju menjadi semacam kekuatan poros tengah untuk menyejukkan," kata KH Abdul Halim Mahali, Rabu (22/12/2021).
Gus Mahali menjelaskan, perbedaan persepsi yang tajam menjelang Muktamar NU menjadi salah satu alasan dirinya untuk terjun ke dalam bursa calon ketum PBNU. Saat disinggung terkait jumlah dukungan, Gus Mahali tidak bisa menyampaikannya dan masih menjadi rahasia.
"Saya akan menjalin komunikasi dengan para pimpinan cabang NU dari berbagai provinsi dan optimis dapat menduduki kursi Ketum PBNU. Dengan dukungan kiai sepuh dan habib, serta takdir Allah. Itu bukan sebuah kebanggaan karena jabatan ini sarana mengabdi dan memiliki kebijakan selain untuk nahdliyin juga untuk agama, dan NKRI," jelasnya.
Gus Mahali menambakan jika tepilih menjadi Ketua PBNU mendatang, ia akan membuat program dan mendirikan perbankan NU yang dapat membantu warga nahdiyin dalam penyediaan rumah layak huni. Dengan SDM yang dimiliki warga NU, Gus Mahali meyakini perekonomian dapat bangkit di Indonesia.
Diketahui, Gus Mahali merupakan penasehat di pondok Pesantren Raudhlatul Ulum di Kecamatan Kundur, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Pria yang lahir di Batang Malas, 16 mei 1977 lalu itu merupakan anak dari H. Muzaki Umar merupakan cucu dari Kh.Humaidi Sholeh yang merupakan Pendiri Nahdatul Ulama (NU).
Load more