Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengungkapkan telah terjadi kenaikan anggaran THR tahun 2024 sebesar Rp8,3 triliun jika dibandingkan dengan anggaran THR pada tahun 2023.
Hal ini disebabkan adanya kenaikan gaji pokok untuk aparatur negara, serta kenaikan tunjangan kinerja (tukin) yang diberikan penuh 100 persen.
"Untuk 2024 ini, untuk ASN naik menjadi Rp18 triliun karena ada kenaikan gaji, gaji pokok menjadi Rp8,4 triliun," ungkap Sri Mulyani, saat konferensi pers THR dan Gaji ke-13, di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).
"Kemudian komponen tukin itu 100 persen sehingga totalnya Rp6,82 triliun," sambung dia.
Sementara itu, untuk pensiunan karena adanya kenaikan gaji pensiun pada tahun 2024 ini, maka ada kenaikan untuk THR menjadi Rp11,65 triliun.
Bagi aparatur daerah sendiri pada tahun 2024 ini mengalami kenaikan anggaran sebesar Rp16,7 triliun, untuk Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah menjadi Rp,23 triliun, dan Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah sebesar Rp0,04 triliun.
"Daerah itu tukinnya tergantung kapasitas fiskal daerah. Sehingga total untuk APBD dalam THR adalah Rp19 triliun, dan total keseluruhan THR pusat-daerah menjadi Rp48,7 triliun yang akan dibayarkan mulai dua Minggu ke depan," tandas Sri Mulyani.
Sebagai informasi, total anggaran THR untuk aparatur negara pada tahun 2023 yaitu sebesar Rp38,8 triliun.
Berikut rincian anggaran THR 2023, untuk THR aparatur negara sebesar Rp11,7 triliun, dengan peleburan gaji pokok sebesar Rp7,9 triliun, dan tukin ASN pusat Rp3,3 triliun, serta pensiunan Rp9,8 triliun. Sehingga total dari APBN adalah Rp21,4 triliun.
Sedangkan untuk daerah, aparatur daerah menerima anggaran THR 2023 sebesar Rp15,3 triliun. Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah sebesar Rp2,1 triliun, dan Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah yakni Rp0,07 triliun, sehingga total dari APBD itu Rp17,4 triliun. (agr/aag)
Load more