Jakarta, tvOnenews.com - Aktris Dian Sastro menjawab soal dirinya sering dipuji oleh sang dosen, Rocky Gerung. Hal itu ia ungkap dalam kanal YouTube Denny Sumargo.
Dalam obrolannya bersama Dian Sastro, Denny menanyakan perasaan pemeran Gadis Kretek itu kala dipuji oleh Rocky Gerung
"Lu banyak dipuji Rocky Gerung," kata Denny Sumargo dalam kanal YouTubenya, dikutip Sabtu (16/3/2024).
Dian lantas menyebut Rocky Gerung adalah dosennya.
"Itu dia dosen gw, dia nightmare gw," jawab Dian Sastro.
"Ada orang yang nanya katanya Mbak Dian itukan dipuji Rocky Gerung, orang itu penasaran ketika Dian Sastro jadi muridnya Rocky Gerung deg degan gak?" Tanya Densu.
Mendapat pertanyaan itu, Dian Sastro mengaku deg-degan. Ia bahkan menyebut sosok Rocky Gerung yang galak dalam mengajar
"Bukan lagi kak. Gua setiap kali bimbingan males, galak banget bro galak parah. Lu lihat aja dia ngeroasting tokoh, lu bayangin aja kita muridnya yang diroasting," ungjap Dian Sastro.
Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa apa yang diilakukan Rocky Gerung terhadap muridnya adalah gayanya dalam mengajar.
Tak hanya itu, Dian Sastro juga mengungkapkan bagaimana perlakuan sang dosen jika mengetahui mahasiswanya tidak menyelesaikan tugas dengan baik.
"Cuma cara dia ngajar kali ya pengen kita bagus tapi keras banget. Misal lu ketahuan ngarang bebas misal disuruh baca buku yang jadi PR lu, trus lu sok ngarang, lu abis itu abisss," ungkap Dian Sastro.
Wanita 41 tahun itu lantas mengibaratkan sosok Rocky Gerung layaknya api penyucian.
"Jadi kaya di buku Dante Alegeri, tentang perumpamaan untuk menjadi bagus itu harus melewati api penyucian dulu harus ditempa keras dulu," ujar Dian Sastro.
Diberitakan sebelumnya, dalam obrolan bersama Denny Sumargo ia mengungkapkan kisahnya menjadi seorang mualaf.
"Nyokap gue Katolik. Jadi, gue digedein Katolik. Bokap gue Buddha. Tapi, bokap gue juga ternyata dia digedeinnya tuh Islam. Jawa-Islam, terus dia di SMP umur 13 tahun mencari dan ternyata dia menemukan jalannya di Buddha," kata Dian Sastro.
Dian mengatakan hidup dalam keluarga dengan keberagaman tersebut membuatnya ingin mengetahui lebih lanjut tentang konsep ketuhanan.
Sejak menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Dian mengatakan mulai mempelajari filsafat.
Tak hanya itu, Dian merasa perjalanan spiritualnya tersebut bisa meniru ayahnya.
"Gue mulai baca-baca buku filsafat, terus langsung mikir, 'jangan-jangan, nih, gue sebarnya kayak bokap di Buddha'. Terus, kata nyokap cari saja yang benar tuh sebenarnya apa," terangnya.
Setelah mendapat izin mempelajari agama Buddha, Dian menuturkan tidak mendapat jawaban atas beragam pernyataan pribadinya soal ketuhanan.
Dia mengatakan tidak hanya Buddha, seluruh agama pun dipelajarinya.
Sampai satu ketika, Dian mengaku diajak kerabatnya untuk mengikuti pengajian.
"Akhirnya ada tante gue, 'yuk kita ikut pengajian ini'. Ada pengajian ini ada pak ustaznya gitu. Gue tanpa ada ekspetasi apa-apa, ya, tanya ke pak ustaz, sebenarnya hidup buat apa sih. Lalu, dibukalah ada ayat Al Quran, terus pokoknya menjawab dengan sangat filosofis dan sangat logis," jelasnya.
"Gue juga enggak nyangka ternyata kejawabnya sama pemuka agama Islam. Ada namanya Pak Rahmat, dan gue enak banget dengerin penjelasannya," imbuhnya.
Load more