Jakarta, tvOnenews.com - Ihwal kasus Paspampres hadang salah seorang jemaah hendak sholat Jumat di Masjid Agung Rantau Prapat, Labuhan Batu, Sumut, jadi sorotan publik.
Salah satunya, Hakim Mahkamah Konstitusi atau MK Arsul Sani, yang turut menyoroti kasus itu.
Kata Asrul, dirinya sebagai warga negara memang kerap merasakan ketatnya pengamanan yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat mengamankan lokasi kedatangan Kepala Negara.
Namun, kata dia, semestinya pengamanan tersebut tetap dilakukan secara humanis.
Selain itu, Asrul berharap peristiwa pengadangan Marhan ini bisa dijadikan bahan evaluasi dalam hal pengamanan Presiden. Sehingga, peristiwa hilangnya nyawa warga negara karena diadang petugas tidak lagi terjadi di kemudian hari.
Sebagai warga negara yg kadang jg "merasakan" bagaimana "ketat"-nya Paspampres menjaga Presiden, saya berharap peristiwa meninggalnya Pak Marhan Harahap ini menjadi refleksi dan evaluasi SOP jajaran Paspampres," tulis Arsul Sani di akun twitternya @arsul_sani, dikutip Rabu, (20/3/2024).
Kemudian, ia juga sampaikan, bahwa moto yang dimiliki Paspampres yakni 'Setia Waspada tak harus mengorbankan nyawa manusia.
Asas perikemanusiaan menurutnya harus tetap ditegakkan dalam melakukan pengawalan dan pengamanan Kepala Negara.
Sebab, ia katakan, semua Presiden Republik Indonesia sangat menjunjung tinggi humanisme. Maka sudah sepatutnya dalam pengawalan juga tak melupakan sisi humanis tersebut.
"Moto "Setia Waspada" tak harus mengorbankan sikap humanis, sikap yang sebenarnya sangat kuat melekat pada semua yang pernah jadi Presiden kita, termasuk Pak @jokowi," tulisnya.
Sebelumnya diberitakan, viralnya video di media sosial, Marhan terlihat tenang berjalan menuju Masjid dan tak ada gerak gerik mencurigakan.
Saat akan melintasi jalan, Marhan yang mengenakan pakaian gamis abu itu terlihat menunjukkan gestur meminta izin kepada petugas untuk menuju ke masjid.
Namun, dengan spontan petugas wanita langsung mengadang. Tak lama kemudian, terlihat juga dalam video petugas laki-laki berseragam TNI dan Polri dengan arogan menyeret Marhan keluar dari ring 1 pengamanan.
Sesaat setelah diseret oleh petugas TNI-Polri itu Marhan seketika pingsan dan terlihat dibopong oleh seorang lelaki.
Setelah mendapatkan perawatan, nyawa Marhan dikabarkan tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. (aag)
Load more