Tentunya, selain mabuk ia juga setiap hari meniduri wanita, berganti-ganti setiap harinya. Kehidupan gemerlap sekaligus gelap ia jalani di masa dirinya masih menjadi preman.
Meskipun demikian, ia mengenangnya sebagai pengingat agar dirinya tidak lagi kembali ke masa-masa itu. Tak lupa ucapkan istighfar, diceritakanlah kisahnya yang kelam dulu.
"Astaghfiullah, bejat sekali saya waktu itu. Itu membuat murka Tuhan bahkan di agama saya terdahulu. Entah berapa ratus wanita yang saya tiduri," ujar dia. Sekilas terlihat penyesalan dari ekspresi wajahnya.
Ia dulu dikenal sebagai penguasa kawasan Sadasari, Kuta, Bali. Setiap hari ia hanya berusaha memenuhi nafsu duniawinya.
Walaupun setiap hari menikmati kenikmatan duniawi, namun kehidupan sebagai preman tentu bukan sesuatu yang selalu mulus.
Dulu dirinya pernah dikeroyok puluhan orang. Meskipun demikian, karena kesaktiannya ia mengatakan tidak terluka.
"Saya pernah dikeroyok puluhan orang dari kelompok lawan. Hingga saya dikubur di selokan dengan tumpukan bebatuan. Disangkanya saya mati," kata dia.
Load more