Pasalnya, kata Mahfud, pemilu kali ini penuh campur tangan penguasa sampai pengerahan aparat untuk kampanye paslon tertentu.
"Karena memang tidak ada pemilu sebelumnya yang seperti ini, dimana aparat turun, pejabat tertinggi juga turun," kata dia.
"Meskipun bilang tidak kampanye isinya pasti dirasa kampanye sehingga ini dianggap apalagi ada ancaman-ancaman politik. Terutama di politik-politik kerah putih dan sebagainya dipakai semua, sehingga ini dianggap pemilu paling brutal,” tambah Mahfud. (saa/lpk)
Load more