Pertemuan dengan Bung Karno
Pada tahun 1938, Soekarno atau Bung Karno diasingkan Belanda ke Bengkulu. Diasingkannya Bung Karno itu ternyata mendapat berkah tersendiri bagi pejuang bangsa di daerah.
Alasannya, jelas. Masyarakat makin menguatkan soliditas pergerakaan saat itu. Abdul Karim Oei saat itu berteman baik dengan pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagaimana persahabatannya dengan Buya Hamka.
Saat Bung Karno diasingkan ke Bengkulu, Oei pernah diusulkan menggantikan konsul Muhammadiyah Kota Bengkulu.
Oei diketahui sempat menolak tawaran ini karena tidak meninggalkan warga Muhammadiyah di Bintuhan, Bengkulu.
Akan tetapi, Bung Karno yang memintanya secara resmi dan meyakinkan untuk kerja sama.
Pertemuan itu memunculkan banyak pandangan terkait masa depan Indonesia. Seusai Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Oei tetap berjuang dalam dakwah agama Islam.
Load more